Magelang (ANTARA) - Aktivitas keagamaan di Candi Borobudur diharapkan menambah daya tarik umat Buddha dunia berkunjung ke Indonesia, khususnya Borobudur, kata Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriadi.
"Dengan demikian, semakin meningkatkan kunjungan wisatawan dari dunia maupun domestik," katanya usai pembukaan International Buddhist Conference di Bukit Dagi kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Berdasarkan keputusan empat menteri dan dua gubernur bahwa Candi Prambanan dan Borobudur dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Buddha Indonesia dan dunia. Ia menyampaikan selama ini Candi Borobudur sudah ada pemanfaatan untuk hari besar keagamaan, yaitu Waisak dan Asada, ke depan akan dimanfaatkan juga untuk hari besar lainnya.
"Kami dari Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan bersama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Buddha Indonesia dalam rangka memaknai atas penataan SKB empat menteri dan dua gubernur terkait dengan pemanfaatan Candi Borobudur untuk kepentingan ibadah Agama Buddha, baik umat Buddha Indonesia maupun dunia," katanya.
Ia menyampaikan di sinilah rasa syukur itu untuk memaknai dengan konferensi internasional yang menghadirkan 10 negara, antara lain Srilanka, Thailand, Myanmar, Vietnam, India, Nepal, dan Kamboja. Konferensi internasional tersebut dengan tema "Encountering the sacred: Borobuduras A Sife of Pilgrimage and Tourism for Buddhist World"
Ia menyampaikan keluaran dari konferensi ini adalah memberikan sebuah pemahaman terhadap keberadaan Candi Borobudur untuk darmayatra dan sebagai wisata, artinya tidak hanya dalam wisata sebagai super prioritas, tetapi dimaknai juga kegiatan keagamaan.
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo mengapresiasi konferensi internasional yang melibatkan para akademisi Buddhis. Menurut dia, konferensi ini semakin menguatkan komitmen bersama dalam mewujudkan Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan bagi umat Buddha Indonesia dan dunia. Komitmen ini tertuang dalam nota kesepakatan bersama empat menteri dan dua gubernur yang ditandatangani bersama pada Februari 2022.
"Internasional Buddhist Conference of Indonesia ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat studi dan inspirasi bagi semua dalam membangun peradaban baru," katanya.
Ia menuturkan keberadaan Candi Borobudur tidak hanya untuk dikagumi keindahan seni arsitektur dan relief-reliefnya. Lebih dari itu, Candi Borobudur juga harus dikembangkan fungsinya sebagai sumber inspirasi dan juga kekuatan spiritualitasnya.
Baca juga: TWC Gelar Borobudur Creative Race 2022
Baca juga: Minat pelajar kunjungi Candi Borobudur tinggi
Dalam pengembangannya sebagai daya tarik wisata, katanya, perlu memperhatikan unsur pendidikan sebagai nilai utama yang harus disampaikan kepada pengunjung, sehingga mendapatkan pengalaman berwisata yang lebih bermakna.