Lombok Tengah berupaya membasmi nyamuk di tempat wisata

id DBD lombok tengah,pemberantasan sarang nyamuk,pencegahan DBD

Lombok Tengah berupaya membasmi nyamuk di tempat wisata

Petugas melakukan pengasapan menggunakan insektisida dalam upaya membasmi nyamuk penular DBD di depan kompleks Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Dokumentasi Pegawai Dinas Kesehatan Lombok Tengah)

Praya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya membasmi nyamuk dengan melakukan pengasapan menggunakan insektisida di tempat-tempat wisata guna mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lombok Tengah Lalu Putrawangsa di Praya, Senin, pengasapan menggunakan insektisida sudah dilakukan di kawasan Mandalika, Desa Wisata Sade, serta kompleks Bandar Udara Internasional Lombok.

"Saat ini musim hujan telah tiba, sehingga penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi sarang nyamuk," katanya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk dan melakukan pengasapan menggunakan insektisida guna menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD), penyakit yang bisa menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Lalu Putrawangsa mengatakan bahwa dinas juga mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan 3M Plus guna meminimalkan risiko penularan DBD.

Aksi 3M meliputi menguras dan menutup tempat penampungan air serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plus-nya antara lain memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, gotong royong membersihkan lingkungan, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.

"Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga, sehingga tidak ada sarang nyamuk," kata Lalu Putrawangsa.

Dinas Kesehatan mencatat 57 kasus DBD di Lombok Tengah sejak Januari hingga November 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan angka kasus pada 2021 yang sebanyak 83 kasus dan angka kasus pada 2020 yang mencapai 93 kasus.

Menurut Lalu Putrawangsa, penularan DBD kebanyakan terjadi di wilayah Kecamatan Jonggat, Kecamatan Pujut, dan Kecamatan Praya.