Pelajar di Lombok Tengah dilibatkan cegah DBD

id DBD ,Lombok Tengah ,NTB,Praya,Disdik,Kemenag,Centong air,Nyamuk,pelajar,cegah DBD

Pelajar di Lombok Tengah dilibatkan cegah DBD

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P3KL) di Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Lalu Putrawangsa. ANTARA/Akhyar Rosidi.

Kita melibatkan siswa untuk menjadi pemantau jentik di rumah masing-masing

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dengan melibatkan para pelajar menjadi juru pemantau jentik guna mencegah terjadinya kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya.

"Kita melibatkan siswa untuk menjadi pemantau jentik di rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P3KL) di Dinas Kesehatan Lombok Tengah Lalu Putrawangsa di Praya, Rabu.

Ia menjelaskan, pelibatan pelajar dalam pencegahan DBD tersebut dengan cara mereka diminta untuk membawa centong air masing-masing untuk dilakukan pengecekan jentik dalam rangka melakukan deteksi dini.

Baca juga: Dinkes Lombok Tengah melakukan fogging cegah DBD

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan kerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah untuk diselipkan dalam khotbah Jumat, dengan mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat atau menjaga kebersihan lingkungan.

"Ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat untuk ikut mencegah terjadinya DBD," katanya.

Baca juga: Dinkes Lombok Tengah lakukan keamanan awasi pangan ajang MotoGP Mandalika

Ia mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, jumlah kasus DBD di Lombok Tengah pada triwulan pertama atau Januari, Februari hingga pertengahan Maret 2024 ini naik menjadi 96 kasus bila dibandingkan dengan bulan yang sama di 2023 yang hanya mencapai 35 kasus.

"Artinya ada kenaikan yang signifikan. Namun tidak ada yang meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Dinkes Lombok Tengah meminta warga intensif cegah DBD

Ia mengatakan pula, penyebab kenaikan kasus DBD tersebut di antaranya dampak El Nino yang tidak menentu, kadang hujan dan kadang panas.

Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan masih kurang, sehingga diharapkan melalui kerja sama dengan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan tersebut bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

"Intinya untuk mencetak DBD ini tetap menjaga kebersihan lingkungan. Fogging atau pengasapan itu langkah terakhir, untuk membunuh nyamuk," katanya.

Baca juga: Dikes Lombok Tengah menggelar fogging cegah kasus DBD