Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan ingin meningkatkan pertumbuhan dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia dengan memberikan beasiswa. Direktur Utama RS Pusat Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita Dr. dr. Iwan Dakota, Sp. JP (K), MARS, FIHA mengatakan pihaknya dan Kementerian Kesehatan sudah mencari data kebutuhan tenaga kesehatan dan sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan pasien se-Indonesia.
"Ada dua beasiswa, dari Dirjen Nakes (Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan) Tubel dan LPDP," kata Direktur Utama RS Pusat Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita Dr. dr. Iwan Dakota, Sp. JP (K), MARS, FIHA di Jakarta, Jumat.
Pihaknya sudah mengumpulkan data ke sejumlah rumah sakit di Indonesia untuk mengetahui berapa jumlah dokter jantung yang dibutuhkan, juga berapa dana yang dibutuhkan untuk pelatihan.
Kemenkes telah berkomitmen untuk menambah kuota beasiswa dokter dan dokter spesialis di dalam negeri maupun luar negeri. Sebelumnya beasiswa yang tersedia hanya 200 hingga 300 peserta, di tahun 2022 ditambah menjadi 1.500 beasiswa per tahun.
Kemenkes juga mendorong pendidikan dokter berbasis rumah sakit. Upaya ini dilakukan dengan menambah sistem pendidikan dokter spesialis yang semula berbasis universitas, ditambah dengan kehadiran rumah sakit pengampu untuk transfer ilmu pengetahuan.
Baca juga: NTB borong penghargaan kesehatan lingkungan STBM
Baca juga: Kemenkes terbitkan izin vaksin booster kedua lansia
Iwan mengatakan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menjadi pengampu yang mendampingi, mentransfer ilmu serta kemampuan untuk para dokter jantung dan dokter bedah di pusat kesehatan jantung di setiap provinsi.
Dalam pemenuhan kebutuhan, bukan cuma soal alat kesehatan yang harus diperhatikan, tetapi juga sumber daya manusia yang kuantitas dan kualitasnya harus diperbanyak. Acara tahunan dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) yang berisi lokakarya, simposium, serta pameran diharapkan bisa juga meningkatkan keterampilan dan ilmu para tenaga kesehatan.
Berita Terkait
Dokter spesialis: Kipas angin dan mandi malam tak sebabkan pneumonia
Minggu, 17 November 2024 19:26
MOSC berfokus tingkatkan layanan cedera olahraga
Minggu, 29 September 2024 6:28
Formasi CPNS dokter spesialis di NTB sepi peminat
Senin, 9 September 2024 18:21
Kemenkes perluas jaringan guna tambah kuota peserta PPDS
Senin, 12 Agustus 2024 16:57
Kemenkes sediakan layanan kesehatan jiwa
Kamis, 1 Agustus 2024 6:44
Kemenkes menggenjot kuota "fellowship" dokter spesialis di China
Minggu, 9 Juni 2024 7:34
UGM pastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 5:26
Jaga asupan gula anak saat libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 5:19