Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan sumur bor beserta pompa air listrik untuk mendukung petani di Kabupaten Sumbawa lebih produktif.
"Program tersebut dalam rangka menggencarkan program electrifying agriculture dan peningkatan pemanfaatan teknologi, produktifitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa Gamal Rizal Kambey, dalam keterangan resmi di Mataram, Senin.
Ia mengatakan pelaksanaan program electrifying agriculture pada Kelompok Tani Keban Rea Desa Ngeru, Moyo Hilir Sumbawa, merupakan bentuk dukungan PLN pada sektor pertanian.
PLN telah menyerahkan bantuan instalasi pompa listrik beserta sumur bor sebagai sarana pengairan pertanian senilai Rp150 juta.
Gamal menambahkan penggunaan sumur bor untuk sarana pengairan dapat membantu petani dalam menekan biaya produksi sehingga lebih hemat dan efisien serta ramah lingkungan.
"Dengan penggunaan energi listrik untuk pompa pengairan pertanian dapat menekan biaya produksi petani, yang pada akhirnya menambah keuntungan bagi para petani," ujar Gamal.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Ni Wayan Rusmawati berterima kasih kepada PLN atas peran sertanya dalam meningkatkan kualitas kehidupan petani yang ada di daerahnya.
Ia menyebutkan potensi lahan pertanian di Kabupaten Sumbawa, seluas 54.918 hektare yang terbagi menjadi dua kriteria, yaitu lahan sawah dan lahan tegalan yang dimanfaatkan oleh petani di 24 kecamatan.
Komoditas yang dikembangkan seperti padi, jagung, palawija, dan hortikultura seperti cabai, bawang merah, vanili, kopi, dan ada juga dari komoditi perkebunan seperti kelapa hibrida. "Kami atas nama pemerintah daerah kabupaten Sumbawa menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak PLN yang sudah mengalokasikan program TJSL kepada Kabupaten Sumbawa di sembilan titik pada 2022," katanya.
Ia berharap semoga pada tahun-tahun berikutnya, PLN dapat lebih banyak lagi membantu petani di Kabupaten Sumbawa yang berjumlah 5.061 kelompok tani, karena masih banyak lahan marginal yang belum dioptimalkan.
Ketua Kelompok Tani Kelompok Tani Keban Rea Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa, Heri Noprianto, mengaku sebelum adanya listrik PLN di lahan pertanian yang dikelolanya itu, anggota kelompoknya mengandalkan air hujan dan pompa mesin diesel.
Oleh sebab itu, menurut dia, dengan bantuan dari PLN tersebut sangat membantu para petani dalam mengairi lahan sawah di desanya itu.
"Kami sangat berterima kasih kepada PLN karena dengan pompa air listrik ini dapat membantu pengairan di sawah kami seluas 20 hektare ini, sehingga anggota kelompok kami yang berjumlah 31 orang lebih mudah dalam memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar areal pertanian," ucap Heri.