"Alhamdulillah, omzet usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada kegiatan Loemadjang Mbiyen selama tiga hari ini naik sangat signifikan," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam akun media sosialnya yang yang dikutip di Lumajang, Jatim, Minggu.
Ia mengatakan ada yang sampai masak lima kali sehari karena jumlah pengunjung yang sangat banyak dan ada yang satu hari bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp2 juta. "Artinya, perputaran ekonomi yang ada bisa di kali lipatkan dengan stan dan pedagang kaki lima yang ada selama tiga hari ini," kata Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu.
Bahkan, antusias pengunjung masih tinggi pada hari terakhir pelaksanaan kegiatan Loemadjang Mbiyen jilid 2 karena berbagai macam kegiatan dilaksanakan di hari terakhir, ada lomba patrol, ada bersepeda bersama Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) dan berbagai pameran dari sejumlah komunitas. "Terima kasih kepada masyarakat yang sudah hadir meramaikan kegiatan Loemadjang Mbiyen. Yang datang itu berbagai masyarakat, berbagai jenis pakaian, berbagai kalangan masyarakat datang," tuturnya.
Selain bernostalgia dengan Loemadjang Mbiyen, lanjut dia, acara yang dipusatkan di kawasan Pabrik Gula Jatiroto tersebut juga cukup efektif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat utamanya di Kecamatan Jatiroto.
"Ini salah satu dampaknya yakni ekonomi masyarakat meningkat, kesejahteraannya meningkat, utamanya bagi masyarakat di Kecamatan Jatiroto," katanya. Kegiatan Loemadjang Mbiyen menjadi gelaran untuk mengekspose wisata heritage dan membangkitkan kenangan masa lalu dengan mengusung tema di era 1930-1960 yang merupakan salah satu dalam rangkaian Hari Jadi Lumajang.
Dalam kegiatan itu, ada empat zona yakni pertama, zona heritage yang merupakan zona yang menampilkan bangunan, properti dan aktivitas / kegiatan masyarakat lumajang pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960.
Baca juga: Kemenkop UKM kejar target rasio kewirausahaan lewat PT
Baca juga: Kementerian PPPA beri perhatian serius pelaku usaha perempuan
Kemudian kedua, zona pasar rakyat yang merupakan zona yang menampilkan aktivitas / kegiatan jual beli produk/jajanan masyarakat pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960. Ketiga, zona taman hiburan rakyat yang merupakan zona yang berisikan panggung utama, menampilkan kegiatan pembukaan, hiburan kesenian, permainan tradisional rakyat dan stan pelat sebagai wahana transportasi keliling area, serta saat penutupan nanti.
Dan, terakhir zona jajanan rakyat yang merupakan zona yang menampilkan kegiatan jual beli pedagang kaki lima untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.