Pelatihan PLN meningkatkan produksi petani kopi Gunung Tambora NTB

id PLN,Kopi Tambora,Kabupaten Dompu

Pelatihan PLN meningkatkan produksi petani kopi Gunung Tambora NTB

Sejumlah petani mengikuti pelatihan pascapanen kopi yang digelar oleh PT PLN (Persero) di Desa Tambora, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) berhasil membantu petani kopi di kaki Gunung Tambora, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan produksinya dari 500 menjadi 700 kilogram per hektare setelah memberikan pelatihan budi daya yang baik.

"Sebelum ada pelatihan, kami menghasilkan 500 kilogram kopi per hektare dan sekarang naik menjadi 700 kilogram per hektare. Sangat membantu sekali, terima kasih PLN," kata salah satu anggota petani kopi Tambora, Dayat, dalam keterangan resmi di Mataram, Sabtu.

Dalam pelatihan tersebut, Dayat mengaku mendapat pemahaman tentang cara menanam, pemeliharaan, sampai dengan pengolahan sehingga pemasaran kopinya meningkat. Hal itu terlihat dari kualitas biji kopi yang dihasilkan yang semakin baik serta meningkatnya jumlah produksi kopi.

"Setelah selesai mengikuti pelatihan, kami langsung mengubah teknik penanaman dan pengolahan. Hasilnya, panen naik hingga 30 persen," ujarnya.

Tak berhenti di sana, ia juga berharap PLN dapat dapat melakukan pembinaan secara terus-menerus agar generasi muda di Desa Tambora dapat lebih mengembangkan pertanian kopi di wilayahnya.

Dayat juga memiliki cita cita suatu saat kopi olahan Tambora dapat menembus pasar ekspor dunia.

Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima, Jimy Indra Baskara menjelaskan pelatihan tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian di wilayah lereng Gunung Tambora, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN.

"Pelatihan yang digelar secara bertahap mulai Juli 2022 tersebut berhasil membuahkan hasil positif. Meningkatnya produksi dan kualitas kopi yang tentunya berdampak pada meningkatnya kesejahteraan para petani kopi Tambora," katanya.

Menurut dia, keberhasilan pelatihan yang diikuti oleh sebanyak 20 petani kopi tersebut merupakan bukti nyata dari kepedulian PLN terhadap masalah sosial dan lingkungan.

Dalam pelatihan tersebut, kata Jimy, pihaknya menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia agar menampilkan tenaga ahli profesional di bidang pertanian kopi agar program TJSL PLN yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan itu dapat membuahkan hasil yang optimal.

"Semoga dengan pelatihan tersebut, mampu membawa kopi Tambora semakin dikenal dunia, dan para petani Tambora semakin sejahtera," ucapnya.