Puluhan mck di kota mataram mubazir

id mck,mataram

MCK terbengkalai bukan salah pemerintah, tetapi salah masyarakat sendiri yang tidak mau memanfaatkannya

Mataram,(Antara) - Puluhan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dibangun tahun 2010 dengan dana ratusan juta Rupiah di Kota Mataram tidak dimanfaatkan oleh warga sehingga MKC tersebut menjadi mubazir.

"MCK terbengkalai bukan salah pemerintah, tetapi salah masyarakat sendiri yang tidak mau memanfaatkannya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram Mahmudin Tura kepada wartawan di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan MCK yang dilengkapi dengan lima kamar mandi dan WC per lokasi itu, dibangun hampir pada 50 kelurahan tersebar pada enam kecamatan di Kota Mataram, atas permintaan masyarakat sendiri.

Namun setelah pemerintah memenuhi permintaan warga, ternyata MKC yang cukup permanen itu sama sekali tidak dimanfaatkan.

Sejumlah lokasi pembangunan MCK yang hingga kini tidak dimanfaatkan antara lain berada di Monjok Culik, Karang Jangkong, Ampenan, Kampung Banjar dan Dasan Agung.

Menurut Mahmudin, pembangunan MCK tersebut untuk mengatasi kebiasan masyarakat yang membuang air besar sembarang, sehingga lokasinya sebagian besar berada di pinggir kali atau sungai.

Setiap pembangunan MCK dilengkapi dengan air sumur baik sumur bor maupun sumur gali atau mesin pompa air, sehingga masyarakat tidak kesulitan jika ingin membuang hajat.

"Kami tidak mungkin mengawasi seluruh bangunan MCK yang berada diberbagai lokasi, sehingga pemeliharannya diserahkan kepada masyarakat," katanya.

Masyarakat nampaknya malas atau keberatan untuk mengeluarkan dana secara suka rela untuk bayar listrik untuk menghidupkan mesin pompa air, karena belum ada penanggung jawab khusus untuk memelihara MCK," jelasnya.

Menurut sejumlah warga di Dasan Agung, MCK yang dibangun pada tahun 2010 di pinggir kali hanya dimanfaatkan sekitar dua bulan setelah itu hingga kini tidak lagi, sehingga kamar WC nya rusak.

Karena tidak dimanfaatkan akhirnya warga membongkar MCK tersebut, sementara bahan-bahannya seperti keramik dan kloset berserakan. Dan kini masyarakat kembali membuang air besar di kali.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.