Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta masyarakat untuk mewaspadai sub varian terbaru dari COVID-19 dengan sebutan Kraken atau XBB 1.5 yang telah masuk ke Indonesia.
Asisten II Setda Pemerintah Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengingatkan semua pihak bahwa pandemi belum berakhir sehingga kepatuhan terhadap protokol kesehatan perlu tetap dilaksanakan.
"Prokes harus dikuatkan lagi yaitu memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak," kata dr. Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan masyarakat perlu mengetahui situasi terkini pandemi COVID-19 agar kewaspadaan tidak kendor. Sebab pandemi masih ada sampai sekarang, belum dicabut oleh pemerintah.
Terkait dengan sudah masuknya varian baru COVID-19 itu, dr. Eka juga meminta masyarakat agar mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin booster kedua. Hal ini perlu dilakukan untuk menguatkan imun atau kekebalan tubuh seseorang.
Sub varian terbaru dari COVID-19 dengan sebutan Kraken atau XBB 1.5 telah masuk ke Indonesia. Kasus pertama ditemukan pada seorang warga negara Polandia yang sempat melakukan perjalanan ke Balikpapan dan bermalam di DKI Jakarta.
Varian Kraken disebut-sebut sebagai varian COVID-19 yang paling menular, dengan gejala yang relatif lebih ringan.
Ada sejumlah gejala COVID-19 varian Kraken yang harus diwaspadai seperti merasa lelah, pilek dan bersin, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk kering.*
Berita Terkait
Tingkatkan layanan, Kemenkumham NTB siap bangun lapas di Sumbawa Barat
Jumat, 29 Maret 2024 14:47
Sebanyak 2.764 tenaga honor di Bima terima SK PPPK
Jumat, 29 Maret 2024 12:34
Pelaku UMKM di Lombok mendapat gerobak dari PLN
Jumat, 29 Maret 2024 4:49
Pimpinan parpol di NTB menggelar pertemuan bahas persiapan 11 pilkada
Jumat, 29 Maret 2024 4:46
Pemprov NTB memastikan pencairan THR untuk ASN sudah bisa dilakukan
Jumat, 29 Maret 2024 4:45
OJK NTB edukasi pemuda terkait keuangan syariah
Kamis, 28 Maret 2024 20:50
OJK NTB edukasi pemuda di Lombok Timur tentang keuangan syariah
Kamis, 28 Maret 2024 19:11
Karantina NTB pastikan tiga ton manggis Lombok siap ekspor ke Tiongkok
Kamis, 28 Maret 2024 19:02