Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid kepada ANTARA di Jayapura, Jumat mengakui, warga terutama yang bermukim di kawasan Distrik Jayapura Utara banyak yang memilih tidur di tenda atau di luar rumah guna menghindari dampak gempa susulan.
"Memang benar Kamis (9/2) malam masyarakat banyak yang memilih mengungsi dan tidur di tenda yang mereka dirikan sendiri secara darurat atau tenda bantuan akibat gempa susulan," katanya.
Ia menyatakan jumlah pengungsi akan bertambah karena rata-rata warga mereka mengungsi di malam hari. Saat ini, kata dia, tercatat 22 titik pengungsian yang sebagian besar berada di Distrik Jayapura Utara.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga mendirikan bangunan tahan gempa
Baca juga: Gempa magnitudo 5,5 landa Kota Jayapura, warga sempat panik
"Nanti malam sekitar pukul 19.00 WIT, Forkopimda Kota Jayapura akan mengupdate perkembangan dampak gempa berkekuatan 5,4 magnitudo, " kata Asep Khalid. Gempa berkekuatan 5,4 magnitudo yang terjadi Kamis (9/2) mengakibatkan empat warga meninggal akibat cafe yang berlokasi di ruko Pasifik Permai roboh ke laut.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan dan pendataan masih terus berlangsung. BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.55 WIT mencatat 1.152 kali gempa dengan 160 gempa yang dirasakan masyarakat.