Pencarian Enam Penumpang KMP Munawar masih Berlangsung

id SAR NTB

Pencarian Enam Penumpang KMP Munawar masih Berlangsung

Ilustrasi tim SAR sedang berupaya mencari korban tenggelam di laut (Ist)

Tim SAR gabungan akan terus mencari enam orang yang dilaporkan hilang dalam musibah itu sampai hari ketujuh setelah kejadian
Mataram,  (Antara) - Upaya pencarian enam orang penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munawar Ferry yang tenggelam di Selat Alas dalam perjalanan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, pada 3 Januari 2014 dini hari, masih berlangsung.

"Tim SAR gabungan akan terus mencari enam orang yang dilaporkan hilang dalam musibah itu sampai hari ketujuh setelah kejadian," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB Agung Hartono dalam dengar pendapat dengan Komisi III DPRD NTB di Mataram, Senin.

Ia mengatakan bahwa pada Jumat (3/1) sore, dilaporkan 11 orang penumpang KMP Munawar Ferry hilang dalam musibah itu, namun setelah dilakukan pengecekan dengan berbagai pihak ternyata lima orang di antaranya selamat.

Sementara enam orang lainnya belum jelas keberadaannya, yang terdiri atas empat orang asal Kabupaten Sumbawa Barat dan dua orang asal Banyuwangi, Jawa Timur.

"Petugas Posko `Crisis Center" tengah berkoordinasi dengan PT Jasa Raharja Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengecek kejelasan identitas dua orang asal Banyuwangi yang dilaporkan hilang dalam musibah itu. Demikian pula identitas jelas empat orang warga Sumbawa Barat itu," ujarnya.

Menurut dia, upaya pencarian akan dihentikan jika sudah ada kejelasan tentang keberadaan enam orang penumpang itu, apakah dalam kondisi selamat, meninggal atau hilang.

"Tadi, kami masih berkoordinasi dengan petugas posko `crisis center` di Pelabuhan Kayangan, dan upaya pencarian masih dilakukan," ujarnya.

Agung menyebut jumlah penumpang yang telah dievaluasi sebanyak 49 orang, termasuk tiga orang dalam kondisi tidak bernyawa.

Korban meninggal dunia itu yakni Rizka (11) asal Telaga Berting Taliwang, Nurlianzah (40) asal Desa Kuang Kecamatan Taliwang, dan Muhsin (90) asal Lombok Timur.

"Data penumpang itu, sebagian terdata dalam manifes, sebagiannya lagi berdasarkan pengaduan sanak keluarganya di posko `crisis center"," ujarnya.

Kapal ferry itu juga mengangkut tiga unit mobil pick up, enam unit truk, tiga mobil penumpang, dan empat unit sepeda motor.