KONI NTB akui kualitas Porprov semakin baik

id NTB,KONI NTB Porprov NTB Berjalan Baik

KONI NTB akui kualitas Porprov semakin baik

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Mori Hanafi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi mengaku pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-XI yang berlangsung pada 18-26 Februari 2023 sudah berjalan bagus baik dari sisi kualitas dan kuantitas meski masih terdapat kekurangan.

"Kita sudah amati di 35 cabang olahraga yang dilaksanakan, pelaksanaannya jauh lebih baik. Jadi, bukan saja hanya ada penambahan di nomor pertandingan, tapi juga ada penambahan dari sisi kualitas dan itu terjadi hampir di semua cabor," ujarnya di Mataram, Minggu.

Mori mengaku optimis pada pelaksanaan Pra-PON yang akan digelar pada sekitar Juni-September nanti, paling tidak NTB akan lolos di 35 cabang olahraga. Sebagai gambaran, lanjutnya, pada pelaksanaan PON Papua, NTB lolos pada 19 cabang olahraga, tapi terbatas nomor pertandingannya yang lolos, misalnya taekwondo hanya satu nomor pertandingan yang lolos.

"Pada PON Aceh-Sumut 2024 nanti, NTB target-nya 35 cabor lolos dengan minimal 5-6 nomor pertandingan dalam satu cabor," kata pria yang pernah menjadi Ketua Kontingen PON NTB pada PON Papua ini.

Pada Porprov kali ini, lanjutnya, pihaknya mengamati ada pemerataan keterampilan pertandingan yang muncul. Misalnya di E-Sport, atlet Juara Dunia dikalahkan oleh atlet dari Kota Bima. Begitu pun pada cabang tinju terjadi juga hal yang sama. Atlet peraih dua kali medali perak di PON, sekaligus atlet Pelatnas dikalahkan oleh atlet tinju daerah di ajang Porprov ini.

"Artinya secara kualitas, keahlian dan keterampilan atlet kita di Porprov ini semakin membaik dan cukup merata. Begitu pun secara kuantitas-nya juga membaik. Kita yakin betul soal itu," terang Mori.

Dalam pelaksanaan Porprov ke-XI ini, pihaknya tidak menampik adanya sejumlah permasalahan yang muncul. Dari sekitar 475 nomor pertandingan diakuinya ada beberapa nomor pertandingan yang bermasalah seperti munculnya protes di voli lapangan, bridge, protes masalah jadwal di tenis lapangan, pentague, drumband, dan di triathlon.

"Secara resminya sudah ditangani semua. Dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Dari 475 nomor pertandingan hanya sekitar 4 nomor pertandingan saja yang bermasalah. Ada yang sudah selesai ditangani oleh Cabor masing-masing dan ada yang berlanjut di tingkat arbitrase KONI," terangnya.

Baca juga: Wiracarita Porprov 2023
Baca juga: Pelaksanaan Porprov NTB 2023 perlu dievaluasi


Sementara menurutnya masalah yang berkaitan dengan dugaan ketidaknetralan wasit, sifatnya hanya kasuistis saja. "Dan KONI tidak bisa mengintervensi karena yang melaksanakan Porprov ini ada panitia pelaksana di masing-masing cabor. Kalau sengketa-nya masih ditingkat panitia pelaksana, KONI tidak bisa langsung ambil alih. Terkecuali penyelesaiannya tidak bisa diselesaikan oleh panitia pelaksana cabor dan kasusnya naik ke arbitrase KONI, baru KONI bisa ambil alih," ujarnya.

Menurutnya, dalam aturannya syarat penggunaan atlet luar NTB itu harus mengikuti beberapa prosedur. "Kalau itu menyangkut atlet, maka harus dilampirkan surat pelepasan atlet dari KONI asal atlet tersebut. Tahapan itu tidak gampang dan pasti punya biaya yang dikenakan oleh KONI asal atlet tersebut. Sementara kalau seseorang itu bukan atlet dalam artian penduduk biasa yang berasal dari luar NTB, maka wajib dilampirkan mutasi kependudukan. Nah kalau alasannya lengkap, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak atlet tersebut," katanya.