Jakarta (ANTARA) - PT TBS Energi Utama Tbk (kode saham: TOBA) telah mencatatkan Obligasi I TBS Energi Utama Tahun 2023 senilai Rp500 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.
Direktur TOBA Juli Oktarina menyampaikan obligasi ini terdiri dari dua seri yaitu Obligasi Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar dengan tingkat bunga 8,80 persen dan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.
Sedangkan, Obligasi Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp75 miliar dengan tingkat bunga 10,00 persen dan jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi. Dia menjelaskan transaksi penerbitan obligasi ini menarik minat besar dari investor, yang mana penerbitan ini merupakan salah satu dari beberapa opsi pembiayaan perseroan untuk semakin memantapkan posisi keuangan ke depan.
“Penerbitan obligasi merupakan langkah awal dalam mengakses pembiayaan melalui instrumen pasar modal. Dalam tiga hingga ima tahun mendatang, diharapkan hal ini akan memberikan lebih banyak fleksibilitas arus kas dan mendukung transformasi TBS menjadi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Juli.
Lanjut dia, penerbitan obligasi ini mendapatkan tanggapan positif dari pasar, baik pasar institusi maupun perorangan. “Sekitar hampir dua persen obligasi dibeli oleh investor individu. Tentunya hal ini merupakan hal yang positif karena berinvestasi di obligasi korporasi dilakukan dengan visi investasi jangka panjang,” ujar Juli.
Obligasi ini mendapat peringkat idA/Stable (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini, dan PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Obligasi.
Baca juga: Wall Street lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi melemah
Baca juga: Rupiah melemah tipis seiring tingginya obligasi Indonesia
Adapun, bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali, terhitung sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 3 Juni 2023, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi adalah pada 3 Maret 2026 untuk obligasi seri A dan pada 3 Maret 2028 untuk Obligasi Seri B.
Sementara, SVP of Corporate Strategy & Investor Relations TOBA Nafi Achmad Sentausa menyampaikan penerbitan obligasi ini bisa membantu perusahaan untuk mendanai proyek-proyek perseroan ke depan sejalan dengan transformasi menuju bisnis hijau.
“Pendapatan dan arus kas yang kami peroleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis hijau di Indonesia yang meliputi transformasi pasar kendaraan roda dua dengan nilai pasar hingga 9 miliar dolar AS, dan juga memposisikan perseroan dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia yang potensinya hingga 2030 mencapai 20GW,” ungkap Nafi.
Berita Terkait
Lari trail pertandingkan lima nomor ekshibisi di PON XXI
Rabu, 11 September 2024 21:15
BSKDN-YNS targetkan perluasan "Review Program"
Selasa, 27 Agustus 2024 20:58
ASDP mendukung kemajuan pariwisata nasional kawasan Danau Toba
Kamis, 15 Agustus 2024 18:47
PUPR tuntaskan penataan Waterfront City Pangururan KSPN
Senin, 5 Agustus 2024 9:14
Basarnas evakuasi mobil minibus jatuh ke Danau Toba
Kamis, 1 Agustus 2024 6:52
Ajang F1 powerboat, amunisi andalan kembangkan Danau Toba
Jumat, 8 Maret 2024 7:02
Pedayung Solu Bolon berpotensi jadi atlet dayung nasional
Senin, 4 Maret 2024 5:02
Derby Manchester hingga potensi rekor NBA baru LeBron
Minggu, 3 Maret 2024 7:34