Indeks Wall Street ditutup beragam jelang kesaksian Powell

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq,kesaksian Powell,data pekerjaan,kebijakan Fed

Indeks Wall Street ditutup beragam jelang kesaksian Powell

FILE PHOTO: Raindrops hang on a sign for Wall Street outside the New York Stock Exchange in Manhattan in New York City, New York, U.S., October 26, 2020. REUTERS/Mike Segar/File Photo/File Photo (REUTERS/MIKE SEGAR)

New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan S&P 500 sedikit lebih tinggi melepaskan sebagian besar kenaikan awal karena investor berhati-hati menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan laporan pekerjaan AS yang diawasi ketat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 40,47 poin atau 0,12 persen, menjadi menetap di 33.431,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,78 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 4.048,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,27 poin atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 11.675,74 poin.

Di antara 11 sektor utama S&P, enam berakhir di zona hijau. Sektor-sektor bahan terkait komoditas mencatat penurunan terbesar, jatuh 1,7 persen, setelah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan tahun ini sekitar 5,0 persen.

Sektor teknologi menjadi pencetak kenaikan teratas, dengan peningkatan terbesar dari Apple, yang ditutup naik 1,9 persen. Dorongan kuat lainnya datang dari Microsoft Corp yang bertambah 0,6 persen dan induk Google Alphabet Inc, yang naik 1,6 persen.

Pada awal sesi indeks tampak jauh lebih kuat dengan Nasdaq naik lebih dari satu persen sebelum ditutup lebih rendah. Dorongan terbesar datang dari pembuat iPhone Apple Inc setelah Goldman Sachs memberikan peringkat sahamnya "beli".

Tetapi ekuitas menyerahkan keuntungan awal karena imbal hasil surat utang AS 10-tahun dan imbal hasil 2-tahun kembali dari penurunan awal setelah data menunjukkan pesanan baru untuk barang manufaktur AS turun kurang dari yang diharapkan pada Januari. Meningkatnya imbal hasil obligasi cenderung membebani valuasi ekuitas, terutama saham-saham pertumbuhan dan teknologi, karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan.

"Pasar berada dalam pola bertahan karena minggu ini akan menjadi kunci untuk menyoroti apa yang terjadi dengan ekonomi AS," kata Irene Tunkel, kepala analis ekuitas AS untuk BCA Research di New York, yang berencana untuk terus mencermati laporan penggajian non-pertanian AS Februari yang akan keluar Jumat (10/3/2023).

"Orang-orang cemas tentang jumlah pekerjaan dan data ekonomi karena mereka khawatir tentang apa yang akan dilakukan The Fed. Pada akhirnya semua jalan mengarah ke The Fed."

Dan dengan potensi kenaikan suku bunga Fed menjadi perhatian utama mereka, data Senin (6/3/2023) telah mengurangi antusiasme investor, kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan di TD Ameritrade di Chicago.

"Mundurnya pasar karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada inflasi," kata Cruz. "Kami tidak melihat jenis perlambatan permintaan yang perlu kami lihat. Inti dari kenaikan suku bunga Fed adalah untuk memperlambat ekonomi."

Tiga indeks saham utama AS telah menguat pada Jumat (3/3/2023) dan membukukan kenaikan mingguan setelah komentar dari pembuat kebijakan Fed menenangkan kegelisahan seputar kenaikan suku bunga yang agresif. Tetapi Presiden Bank Federal Reserve San Francisco, Mary Daly mengatakan pada Sabtu (4/3/2023) bahwa jika data inflasi dan pasar tenaga kerja terus datang lebih panas dari yang diperkirakan, suku bunga harus naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari yang diproyeksikan oleh pembuat kebijakan Fed pada Desember.

Investor akan mencari petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga Fed di masa depan ketika Powell memberikan kesaksian di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023). Sejak Powell terakhir berbicara, data ekonomi yang kuat dan inflasi yang lebih panas dari perkiraan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diharapkan atau mempertahankannya lebih tinggi lebih lama.

Baca juga: Wall Street lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi melemah
Baca juga: Wall Street berakhir turun tajam, catat kerugian mingguan terbesar


Para pedagang memperkirakan setidaknya tiga kenaikan 25 basis poin lagi tahun ini dan melihat suku bunga memuncak di 5,44 persen pada September dari 4,67 persen sekarang. Saham perusahaan terkait mata uang kripto bergejolak setelah Silvergate Capital Corp mencabut jaringan pembayaran kripto dan menimbulkan keraguan tentang kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam bisnis. Saham Silvergate ditutup anjlok 6,2 persen, sementara rekannya bank kripto Signature Bank turun 2,5 persen. Di bursa AS sebanyak 10,57 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 10,98 miliar selama 20 sesi terakhir.