Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyatakan dari delapan desa wisata yang diajukan, sebanyak dua desa wisata ikut dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dua desa wisata di Kabupaten Mukomuko yang mengikuti lomba ADWI 2023, yakni Desa Pulai Baru dan Desa Air Dikit. "Kini lagi penilaian untuk menuju 500 desa wisata. Kami usulkan delapan desa wisata yang terverifikasi dua desa ikut mendaftar lomba ADWI 2023," kata Kepala Bidang Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mukomuko Riskan di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan persiapan yang dilakukan oleh dua desa yang ikut mendaftar lomba ADWI 2023 salah satunya mengupdate data terbaru terkait dengan pengembangan desa wisata. Namun dari dua desa yang ikut mendaftar lomba ADWI 2023, katanya, yang terpantau mengupdate data terbaru pengelola objek wisata Batu Kumbang di Desa Pulau Baru. Sedangkan pengelola objek wisata Danau Telaga Biru di Desa Air Dikit, Kecamatan Air Dikit tidak bergerak sehingga nilai yang diperolehnya sangat kecil.
"Kalau objek wisata Batu Kumbang saat ini mendapat nilai 75, dan untuk naik objek wisata ini masih ada kesempatan bagi desa ini dapat nilai 80 hingga 85 hingga tanggal 12 Maret 2023," ujarnya. Ia mengatakan, yang ditonjolkan oleh objek wisata Batu Kumbang ini selain keindahan alam di sepanjang pesisir pantai daerah ini, serta budaya termasuk danau buatan dan air terjun yang berada dalam lokasi objek wisata ini.
Baca juga: Pegiat wisata kembangkan atraksi di desa sekitar TN Komodo
Baca juga: Pesona Desa Wisata Adat Tenganan Pengringsingan Bali
Baca juga: Pegiat wisata kembangkan atraksi di desa sekitar TN Komodo
Baca juga: Pesona Desa Wisata Adat Tenganan Pengringsingan Bali
Sementara itu, dua desa wisata di daerah itu tahun sebelumnya menerima piagam penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, dua desa di daerah ini mendapatkan piagam penghargaan selanjutnya mereka ada perhatian dari pemerintah pusat untuk mengembangkan objek wisata. Ia mengatakan minimal mereka mendapatkan informasi tentang objek wisata lain, mendapatkan pelatihan, dan sertifikasi objek wisata. Terkait dengan pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana penunjang objek wisata di desa wisata di daerah ini, katanya, sedang diupayakan.