BPBD Mataram dapatkan bantuan tangki air untuk antisipasi kekeringan

id BPBD,Mataram,Kemarau

BPBD Mataram dapatkan bantuan tangki air untuk antisipasi kekeringan

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Akhmad Muzakki. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendapatkan bantuan tangki air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk antisipasi darurat kekeringan terutama di wilayah bagian timur, sebagai dampak musim kemarau.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Akhmad Muzakki di Mataram, Selasa, mengatakan dengan kondisi topografi Mataram sebagai daerah hilir, potensi kekeringan memang relatif kecil.

"Tapi laporan yang sering kita terima adalah kekeringan air sumur galian di wilayah kota bagian timur yakni Sandubaya dan Bertais," katanya.

Terkait dengan itu, katanya, bantuan tangki air dari BNPB dengan kapasitas 2.500 liter dinilai pas untuk digunakan di wilayah perkotaan. Pasalnya, batuan tangki air itu bisa masuk gang-gang kecil dengan menggunakan kendaraan roda tiga.

"Untuk jumlah bantuan tangki air, kita baru diberikan satu unit pada akhir 2022. Jika dinilai efektif, kita bisa mengusulkan tambahan," katanya.

Dikatakan, per tanggal 31 Maret 2023 menjadi akhir status darurat hidrometeorologi di Kota Mataram, dan akan masuk ke status waspada terhadap musim kemarau.

Kalau di kabupaten/kota lainnya di NTB sudah menetapkan status waspada kekeringan karena rata-rata daerah lain memiliki hutan dan areal pertanian yang harus menjadi atensi selama musim kemarau.

"Sementara kita di Mataram tidak punya hutan, yang ada areal pertanian tapi tidak seluas kabupaten/kota lainnya. Sehingga untuk kebutuhan irigasi masih mencukupi," katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, saat musim kemarau yang perlu diwaspadai adalah potensi bencana kebakaran yang dipicu karena kelalaian masyarakat. Misalnya, lupa mematikan aliran listrik atau kompor ketika bepergian.

"Jadi kita harapkan masyarakat juga tetap waspada terhadap potensi bencana saat musim kemarau," katanya.