Jakarta (ANTARA) - Dedengkot musik metal asal Los Angeles, Metallica, resmi mengakuisisi mayoritas saham salah satu perusahaan produsen rekaman vinyl terbesar di Amerika Serikat yakni Furnace Record Pressing.
Proses akuisisi tersebut menjadi semacam pengikat resmi hubungan yang selama ini terjalin baik antara Metallica dengan Furnace Record Pressing. Sejak tahun 2014, perusahaan tersebut telah memproduksi hingga lebih dari 5 juta keping vinyl band yang dinahkodai James Hetfield (vokal/gitar), Kirk Hammett (gitar), Robert Trujillo (bass), dan Lars Ulrich (drums) tersebut.
Furnace Record Pressing telah memproduksi sejumlah proyek musik Metallica dalam bentuk kepingan vinyl eksklusif di antaranya album "Kill ‘Em All", "Ride the Lightning, "Master of Puppets, "…And Justice for All", dan "S&M2".
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Furnace --terutama dengan Eric, Ali, dan Mark, menuju tahapan selanjutnya," ujar drummer Lars Ulrich seperti dikutip dari Variety, Selasa.
Sosok-sosok yang dimaksud oleh Lars adalah pendiri dan direktur utama Furnace Record Pressing Eric Astor, wakil direktur Ali Miller, dan presiden direktur Mark Reiter. Ketiga sosok tersebut memiliki hak ekuitas dan merupakan anggota dewan direksi perusahaan Furnace Record Pressing.
Lebih lanjut drummer Lars Ulrich juga menyanjung semangat dan hasrat orang-orang di belakang Furnace Record Pressing yang dianggapnya memiliki kesamaan dengan jiwa Metallica. Senada dengan Lars, vokalis James Hetfield menambahkan bahwa Furnace Record Pressing berperan penting dalam kehidupan Metallica.
"Furnace sangat penting bagi Metallica dan terlebih bagi para penggemar band ini. Eratnya hubungan antara Metallica dan Furnace memberi kepastian kepada penggemar vinyl di mana pun termasuk personel kelima kami, bahwa mereka akan tetap bisa mendapatkan akses rekaman berkualitas tinggi di masa mendatang," katanya.
Baca juga: Indra Bekti "comeback" di konser BLUE
Baca juga: Key SHINee akan meluncurkan album bulan depan
Langkah akuisisi Metallica terhadap Furnace Record Pressing dianggap cerdas mengingat tidak banyak perusahaan produsen vinyl berkualitas tinggi di dunia yang bisa stabil dalam hal produksi vinyl. Sebab tak jarang proses produksi vinyl harus diselesaikan selama berbulan-bulan setelah perilisan awal album musisi yang bersangkutan.
Apalagi asosiasi perusahaan rekaman Amerika RIAA mencatat bahwa penjualan vinyl bergerak tumbuh sepanjang 16 tahun terakhir dan pada 2022 telah mencapai angka USD1.2 juta. Rekaman vinyl juga memberikan sumbangan sebesar 71% dari total penjualan format album fisik dan untuk kali pertama sejak tahun 1987 mengalahkan penjualan album berformat compact disc (CD) dalam hitungan satuan.
Berita Terkait
Konser keempat Metallica donasikan 250.000 euro untuk pembangunan RS anak Rumania
Jumat, 16 Agustus 2019 16:24
Metallica akan merilis buku belajar ABC untuk anak-anak
Sabtu, 13 Juli 2019 15:20
Metallica siapkan album baru
Sabtu, 16 Maret 2019 16:45
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01