“Dan itu ada pada sosok Pak Airlangga Hartarto,” tegasnya.
Kemampuan leadership Airlangga menurutnya tidak hanya terlihat sebagai seorang ekonom dan negarawan. Tetapi sebagai seorang politisi.
Airlangga dianggap sukses memimpin partai sebesar dan setua Partai Golkar. Maka, memimpin negara yang tidak lepas dari dinamika politik, membutuhkan figur yang terbukti juga mampu melakukan kontrol terhadap itu semua.
“Saya melihat kita memang membutuhkan figur seperti pak Airlangga. Khusus di NTB juga, kita butuh pemimpin yang mampu mengurus perekonomian kita, agar fasilitas negara untuk event-event dunia seperti Sirkuit Mandalika, dikelola oleh ahlinya agar manfaatnya optimal bagi rakyat NTB,” urainya.
Tujuan Musra
Ketua Panitia Musra XXIV NTB, Salman Hafiz, mengatakan kegiatan tersebut merupakan insiatif dari semua gabungan relawan Jokowi yang berpikir tentang bagaimana memikirkan keberlanjutan agenda kerakyatan, paska-kepemimpinan Presiden Jokowi.
Ditegaskan Salman, kegiatan ini murni insiatif dari relawan. Mereka kemudian bahu-membahu untuk menggelar panggung musyawarah besar untuk memberi kesempatan bagi rakyat bersuara tentang siapa calon pemimpin mereka di masa yang akan datang.
“Musra ini digelar di seluruh Indonesia, tujuannya untuk menyurvei pendapat masyarakat langsung,” katanya.
Dikatakan, selain menyurvei siapa calon presiden yang diinginkan rakyat, Musra itu juga untuk mengetahui apa yang diinginkan rakyat tentang Indonesia dan seperti apa prioritas program pembangunan.
Suara masyarakat akan ditabulasi, menggunakan teknologi IT sehingga diperoleh hasil yang ilmiah dan terukur.
“Nanti akan di-vote, ada barcode, jadi bisa disuarakan oleh peserta. Kemudian hasilnya akan diumumkan dalam konferensi pers besok. Nantinya ada tim khusus IT yang akan memonitor Musra, agar berjalan independen, sesuai instrumen yang ada,” jelasnya.