Sekadar Catatan Ary Juliyant: Bhavana dan Fenomena Dua Warna

id Bhavana,World Music,Ary Juliyant,Rock ,Jazz,NTB,Lombok,Musik Hibrida

Sekadar Catatan Ary Juliyant: Bhavana dan Fenomena Dua Warna

Bhavana (Youtube)

untuk mengingatkan generasi muda Indonesia tidak melupakan pentingnya melakukan belajar, serta proses penggalian nilai luhur Musik Tradisi
Sebuah proses perjalanan musikal yang dilakoni BHAVANA sebenarnya sudah pula coba dieksplor oleh banyak pelaku musik sejak dulu. Banyak elemen alat musik, cara memainkan ataupun penelusuran sisi filisofi sebuah Kebudayaan yang terus berkembang dan tak pernah berhenti melakukan pencarian titik temu antar waktu. 

Bahkan proses pencarian titik temu dari berbagai persinggungan antar budaya yang berbeda bangsa ini bagi kita sudah dimulai paling tidak sejak jaman Hindia Belanda. Bayangkan ketika itu pada sekitar tahun 1889, pemerintah Hindia Belanda saat itu memutuskan mengirim sebuah rombongan pemain Gamelan Sunda yang bernama Sari Oneng dari desa Parakan Salak Sukabumi.

Rombongan ini dikirim dalam rangka memperingati 100 tahun Revolusi Perancis dan menjadi bagian dari pesta peresmian berdirinya MENARA EIFFEL di Paris. 

Pernah disinggung oleh  almarhum Profesor Slamet Abdul Sjukur menyatakan bahwa gara- gara hadirnya Bunyi Gamelan Sari Oneng yang dirasakan asing tapi eksotis tersebut membuat seorang komponis Perancis, Claude Debussy terinspirasi menulis karya musiknya. 

Diantaranya adalah sebuah komposisi yang berjudul "PAGODES" yang terbit bersama Estampes 1903 adalah karya dari Debussy yang terpengaruh oleh Bunyi Gamelan tersebut. 

Maka dari itu proses saling mempengaruhi tersebut tidak menutup kemungkinan memunculkan banyak hal baru yang dibutuhkan sebagai refleksi dari sebuah kenyataan bahwa karya Seni tak akan pernah berhenti berkembang di satu masa.

Kesenian, termasuk musik yang digarap oleh Bhavana sudah semestinya tidak berhenti. Sebab pertemuan rasa di setiap masa atau waktu memiliki Kadar yang berbeda. 

Sangat diyakini perjalanan Bhavana pada beberapa fase ke depan tentu akan memiliki kegelisahan yang berbeda sesuai dengan situasi saat itu karena bumi ini berputar tetap hidup menghidupkan juga musik-musik yang tengah dilantunkan dimanapun berkisah tentang masa lalu yang kemudian disesuaikan dengan zaman kekinian.

Bhavana semoga masih ingin terus berproses mencoba menemukan kelemahan yang kemudian disempurnakan dengan akan munculnya karya- karya selanjutnya seperti juga kegelisahan Olenk yang sangat terinspirasi oleh semangat Peter Gabriel dan Mike Stern dan siapapun. 

Di bawah ini adalah sebuah sajian Musik Bhavana yang hendak menawarkan sebuah semangat untuk mengingatkan generasi muda Indonesia tidak melupakan pentingnya melakukan belajar, serta proses penggalian nilai luhur Musik Tradisi yang juga mampu hadir berdialog bersama kekinian lewat alat musik mutakhir. 

Penulis: 
Ary Juliyant (Pelaku musik di Lombok dan Penggagas Konser Gerilya)