Mataram, (Antara) - PT Pertamina akan membangun dermaga baru kapal tanker bahan bakar minyak (BBM) di bekas Pelabuhan Ampenan Kota Mataram.
Kepala Terminal Bahan Bakar Minyak Pertamina Ampenan I Gde Agus Santana Putera di Mataram, Kamis, mengatakan pembangunan dermaga "jetty" tersebut direncanakan mulai akhir 2014 atau awal 2015.
"Lokasinya bersebelahan dengan dermaga yang ada saat ini, tetap di bekas Pelabuhan Ampenan Kota Mataram," kata Agus Santana.
Ia mengatakan, dengan pembangunan dermaga "jetty" itu, nantinya akan bisa berlabuh kapal tanker berkapasitas 17 ribu kiloliter, lebih besar dari kapasitasnya saat ini 3.000 kiloliter.
Namun ia mengakui pembangunan dermaga tersebut kemungkinan belum bisa dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan, karena terkendala izin lokasi, apalagi pembangunan dermaga tersebut berada dalam kawasan wisata Pantai Ampenan yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Mataram.
"Karena itu, kami saat ini meminta bantuan pemerintah provinsi untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah kota Mataram agar pembangunan dermaga diberi izin sehingga kami bisa segera merealisasikannya," katanya.
Sebab, menurut dia, kalau tidak segera diselesaikan pasokan atau suplai BBM di Pulau Lombok akan terganggu, mengingat kubutuhan BBM di daerah ini cukup tinggi, tidak sebanding dengan suplai BBM.
"Kami sebetulnya berharap pembangunan ini bisa secepatnya dilakukan. Sebab, jika masih tetap mengandalkan dermaga yang hanya bisa menampung 3.000 kiloliter dikhawatirkan suplai BBM di Pulau Lombok akan terus seperti ini mengalami gangguan," ujarnya.
Ia mengatakan, suplai BBM untuk Pulau Lombok dan Sumbawa dipasok dari Depo Pertamina Manggis, Bali. Kalau menemui kendala, suplai BBM akan dilakukan melalui kilang Pertamina Surabaya.
Sementara itu, pemerintah provinsi melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB H Lalu Gita Aryadi menyatakan akan berusaha berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Mataram, sehingga pembangunan dermaga BBM baru Pertamina segera bisa direalisasikan.
"Secepatnya akan kita komunikasikan dengan Pemerintah Kota Mataram," kata Gita Aryadi.
