Wilayah NTB masih berpotensi diguyur hujan

id Hujan di NTB ,BMKG

Wilayah NTB masih berpotensi diguyur hujan

Peta prediksi hujan di wilayah NTB (ANTARA/HO-BMKG)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat diprakirakan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang pada peralihan musim 2023.

"Masih terdapat potensi hujan pada periode peralihan musim di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Yuhanna dalam keterangan tertulisnya di Praya, Sabtu.

Dengan adanya potensi hujan tersebut, masyarakat diharapkan terus waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor yang terjadi pada periode peralihan musim hujan menuju kemarau di NTB saat ini.

"Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.

BMKG juga menyatakan kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO masih berada pada kondisi Netral dan kondisi ENSO Netral akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2023. Indeks IOD pada dasarian terakhir menunjukkan kondisi IOD Positif (+0.68), diprakirakan kondisi IOD akan berangsur menuju Netral hingga Oktober 2023.

Aliran massa udara khususnya wilayah NTB mulai didominasi angin timuran yang relatif lebih luas dibandingkan dengan klimatologisnya. Embusan angin timuran diprediksi akan bertahan dan menguat hingga Juni 2023 dan Monsun Australia akan mendominasi wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian selatan.

Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif di fase 1, di mana hal tersebut tidak memberikan dampak terhadap wilayah Indonesia. Prediksi anomali OLR secara spasial saat ini menunjukkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk NTB pada akhir bulan Maret 2023.