Kadin dan Kemendag dorong Peningkatan Ekspor NTB

id Ekspor NTB

Jangan sampai barang-barang dari luar menjadi dominan karena kalah bersaing dalam pasar bebas ASEAN. Itu misi utama kita
Mataram,  (Antara) - Kamar Dagang dan Industri serta Kementerian Perdagangan akan berupaya mendorong volume dan nilai ekspor Nusa Tenggara Barat agar lebih meningkat di masa mendatang.

Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif, Safari di Mataram, Kamis, mengatakan Kadin Indonesia akan berupaya mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha mikro dan UKM, tidak terkecuali bagi pelaku daerah yang sudah melakukan ekspor.

Kadin mengupayakan agar daerah-daerah yang setingkat kabupaten bisa didorong agar berorientasi ekspor. Karena itu, daerah perlu meningkatkan kualitas dan kemampuan para pengusaha lokalnya.

"Jangan sampai barang-barang dari luar menjadi dominan karena kalah bersaing dalam pasar bebas ASEAN. Itu misi utama kita," kata Safari di sela-sela acara aktivitasi peningkatan kinerja dalam rangka pemberdayaan usahawan dan potensi daerah untuk meningkatkan ekspor.

Menurut dia, di NTB terdapat sejumlah program unggulan antara lain sapi, jagung dan rumput laut (pijar). Ini adalah komoditas yang dinilai berpotensi untuk diangkat daerah itu di luar sektor pertambangan.

Oleh karena itu, dukungan keringanan pajak ekspor dan biaya-biaya lainnya diperlukan untuk menggairahkan para pengusaha lokal.

"Untuk dapat melakukan ekspor, para pelaku usaha dipersyaratkan memiliki keahlian logistik, manajemen ekspor, pemahaman hukum perdagangan internasional hingga ke pembiayaannya. Kadin sendiri telah membentuk lembaga pembiayaan khusus, Palapa Nusantara Berdikari, untuk mendorong pelaku pengolahan komoditas unggulan daerah, terutama yang sudah bisa diekspor. Kami juga menggandeng pihak perbankan untuk akses kredit dan asuransi ekspornya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Dody Edward menyatakan untuk promosi pasar luar negeri saat ini terdapat 25 atase perdagangan dan 19 Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) yang tersebar di bebrbagai negara.

"Akses pasar akan kita fasilitasi, demikian juga halnya untuk desain produk, akan kita dampingi supaya bisa bersaing," ucapnya.

Untuk itu, katanya, Kemendag berencana membangun "trading house" yang fungsinya sebagai "hub dan supply chain" produk-produk Indonesia di luar negeri.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB Lalu Imam Maliki, yang mengatakan volume ekspor daerah ini masih kecil. Sebab, dominasi ekspor NTB, masih dari sektor pertambangan yang mencapai 99,6 persen dari total ekspor yang dilakukan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).

"Meski masih terkendala dengan berbagai hal, kami akan upayakan agar pelaku usaha NTB bisa mengekspor, tidak untuk sektor pertambangan saja, tetapi juga industri kecil mengenah (IKM) di arahkan bisa menghasilkan produk olahan yang bisa dikirim ke luar negeri," kata Imam Maliki.

Namun demikian, katanya, karena belum memiliki pelabuhan khusus untuk ekspor, komoditas NTB biasanya diekspor melalui daerah lain dan masih mengandalkan perdagangan antarpulau.

Menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mengembangkan potensi ekspor. "NTB menghasilkan banyak rumput laut, tetapi yang diekspor masih dalam bentuk bahan mentah, diperdagangkan antarpulau dan diekspor melalui daerah lain. Tidak sedikit pula pelaku ekspor banyak yang menyerahkan sepenuhnya pengurusan dokumen ekspor ke pihak lain," katanya.