Penyediaan antropometri salah satu upaya cegah stunting

id kemenko pmk,stunting

Penyediaan antropometri salah satu upaya cegah stunting

Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa. ANTARA/Wuryanti Puspitasari.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa penyediaan alat ultrasonografi (USG) dan antropometri di puskesmas dan posyandu merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan menangani stunting.
 

"Salah satu upaya untuk mencegah dan menangani stunting adalah melalui penyediaan alat USG dan antropometri," kata Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa di Jakarta, Minggu.

Jelsi menjelaskan alat USG sangat penting untuk memonitor perkembangan janin selama berada di dalam kandungan, sedangkan alat antropometri bermanfaat untuk meningkatkan akurasi hasil pengukuran pertumbuhan balita dalam rangka deteksi dini kasus stunting. "Pemerintah terus berupaya menyediakan alat antropometri dan USG di puskesmas dan posyandu guna mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting," katanya.

Jelsi mengatakan, upaya penurunan prevalensi stunting masih terus dilakukan guna mencapai target 14 persen pada tahun 2024 mendatang "Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Untuk itu diperlukan peran aktif seluruh pihak," katanya.

Jelsi juga mengatakan bahwa untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting diperlukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta penerapan pola makan bergizi seimbang. "Selain itu, yang juga perlu diperhatikan adalah masalah sanitasi dan air bersih serta pemeriksaan berkala guna deteksi dini stunting," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk melakukan pendataan kepemilikan alat USG dan antropometri di masing-masing wilayah.

Baca juga: Pesantren Kilat di Bogor membahas ketahanan pangan dan cegah stunting
Baca juga: NTB targetkan penurunan stunting 14 persen tahun 2024

"Pemda agar mendata kepemilikan alat USG dan antropometri untuk penanganan stunting di daerah, serta mengajukan ke Kementerian Kesehatan untuk tindak lanjut pengadaannya," kata dia.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, kata dia, terus berupaya memenuhi kebutuhan alat antropometri di posyandu dan alat USG di puskesmas. "Oleh karena itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk memastikan bahwa kebutuhan alat di posyandu dan puskesmas bisa terpenuhi," katanya.