Beberapa warga yang berkumpul sekitar pukul 10.00 WITA memandang ke atas dengan mengabadikan menggunakan telepon selular.
"Puncaknya gerhana matahari hibrida pada pukul 12.25 WITA dan wilayah Kaltara hanya bisa diamati gerhana matahari sebagian yang berakhir pada pukul 13.50 WITA," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kaltara M Sulam Khilmi di Tarakan, Kamis.
Dia mengungkap posisi matahari, bulan, dan bumi, pada saat itu berada dalam satu garis, sehingga matahari tertutup bulan tidak terlihat dari bumi.
"Cuacanya mendung jadi kurang terlihat gerhana mataharinya," kata Ika salah warga Kampung Satu Tarakan.
Baca juga: Warga Yogyakarta antusias amati gerhana matahari
Baca juga: Dampak gerhana matahari hibrida: Waspada banjir rob di sejumlah daerah Indonesia
Saat terjadinya gerhana matahari hibrida sejumlah masjid di Tarakan menunaikan salat gerhana secara berjamaah.
Saat terjadinya gerhana matahari hibrida sejumlah masjid di Tarakan menunaikan salat gerhana secara berjamaah.