NTB fokuskan penguatan industrialisasi dan transformasi ekonomi

id industrialisasi dan transformasi ekonomi di NTB,RKPD 2024,Kepala Bappeda NTB Iswandi

NTB fokuskan penguatan industrialisasi dan transformasi ekonomi

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memfokuskan pada penguatan program industrialisasi dan transformasi ekonomi pada penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) NTB tahun 2024.

"Industrialisasi akan memberikan nilai tambah pada produk UMKM-UMKM kita. Masyarakat tidak lagi menjual bahan baku keluar tapi harus mampu diolah untuk mendapatkan keuntungan yang besar," kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB di Mataram, Jumat.

Musrenbang Provinsi NTB untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) NTB tahun 2024 mengambil tema "peningkatan produktivitas daerah untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui sumber daya manusia dan lingkungan yang berkualitas,".

Zulkieflimansyah berharap dalam perencanaan dan penyusunan dokumen RKPD agar penguatan industrialisasi dan transformasi ekonomi melalui SDM lebih diperkuat untuk menggerakkan masyarakat memiliki gagasan dan inovasi ke depan.

Bang Zul sapaan akrabnya menegaskan tidak sedikit orang "menyinyir" tentang program industrialisasi tapi mereka tidak tahu bahwa perjuangan mengubah pola pikir demi menikmati hasilnya ke depannya, butuh waktu yang panjang dan kesabaran yang intens.

Selain itu, program 1.000 cendekia yang dikirim untuk kuliah di luar negeri merupakan aset yang akan dinikmati pada 10-25 tahun mendatang.

"Kita berharap anak-anak ini tidak usah dipaksa pulang ke NTB karena kalau dipaksa-paksa melawan biarkan mereka tinggal di luar negeri. Biarkan mereka menguasai kota-kota besar di Indonesia ini," katanya.

Sementara Kepala Bappeda NTB Iswandi mengatakan, penyusunan RKPD tahun 2024 telah berjalan dengan baik. Evaluasi RPJMD tahun 2018-2023 yang dilaksanakan dengan 37 indikator telah berhasil dapat diselesaikan dan dituntaskan. Sebanyak 27 indikator dengan capaian sebanyak 73 persen indikator.

"Masih ada waktu satu tahun untuk menuntaskan program pembangunan yang lain," ujarnya.