Geger! Mayat seorang pemancing ditemukan di embung Jerowaru Lombok Timur

id Mayat di Lombok Timur,Pemancing di Lombok Timur,Embung Lombok Timur,Lombok Timur,Kapolres Lombok Timur

Geger! Mayat seorang pemancing ditemukan di embung Jerowaru Lombok Timur

Warga Dusun Semerang, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, digegerkan penemuan mayat Hasan (60) mengapung di lokasi bedah embung, Jumat (2/6) sekitar pukul 06.00 Wita.

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Warga Dusun Semerang, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, digegerkan penemuan mayat Hasan (60) mengapung di lokasi bedah embung, Jumat (2/6) sekitar pukul 06.00 Wita.

Diketahui, korban merupakan Dusun Mondah, Desa Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah, yang sering memancing di embung tersebut. 

Warga yang ada di TKP langsung mengevakuasi korban dari dalam embung dan melaporkan ke aparat kepolisian.

Aparat Polsek yang mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan lakukan olah TKP seta membawa korban ke puskesmas untuk dilakukan visum, dan penyebab kematian korban dalam penyelidikan apaeat kepolisian

Kapolres Lombok Timur AKBP Herry Indra Cahyono melalui Kapolsek Jerowaru, Iptu Yudha Aditya Warman yang dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan warga terkait adanya mayat mengapung di salah satu embung yang kerab dijadikan lokasi pemancingan tersebut.

"Memang benar ada penemuan mayat, anggota langsung datang ke TKP dan lakukan olah TKP, termasuk memintai keterangan beberapa orang saksi," katanya.

Informasi yang di himpun, menurut Kapolsek,  korban datang ke Dusun Semerang (TKP) Kamis (1/6) sekitar pukul 16.00 Wita, untuk memancing di bedah embung, menggunakan perahu yang dipinjam dari warga setempat. 

Tanpa diketahui penyebabnya. Pagi hari salah seorang warga yang akan mengangkat jaring, menemukan korban mengapung dengan posisi tengkurap dan saksi langsung pulang  untuk memberitahukan warga terkait kejadian tersebut.

Karena ada yang mengenal korban, pagi itu juga langsung menghubungi keluarga korban. Korban pun dievakuasi ke daratan. 

"Keluarga korban menolak dilakukan autopsi, mereka menerima sebagai sebuah musibah," jelasnya.