Bogor gandeng perbankan perkaya literasi keuangan UMKM

id Bogor, UMKM, literasi keuangan, perbankan,Bogor gandeng perbankan perkaya literasi keuangan UMKM

Bogor gandeng perbankan perkaya literasi keuangan UMKM

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim (kelima dari kanan) saat berdialog dengan peserta pada kegiatan kegiatan Rekanan Bangkit, Literasi dan Inklusi Keuangan di Bogor Creative Center (BCC), Selasa (6/6/2023). ANTARA/HO-Pemkot Bogor

Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menggandeng komunitas dan perbankan untuk memperkaya literasi keuangan UMKM di daerahnya dengan melakukan pelatihan dan pemberian tablet lengkap dengan aplikasi point of sales (POS).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim dalam kegiatan Rekanan Bangkit, Literasi dan Inklusi Keuangan di Bogor Creative Center (BCC), Selasa (6/6), menyampaikan betapa pentingnya pemahaman keuangan bagi kemajuan UMKM sehingga kerja sama pelatihan dengan perbankan perlu dilakukan. "Ini penting, kita ingin para pengusaha Bogor semakin hari semakin bagus, pengusaha mikro pun harus punya keinginan untuk naik kelas," katanya.

Menurut Dedie, agar bisa naik kelas, tentu ada syarat dan prasyarat yang harus dipenuhi UMKM. Untuk itu Pemkot berupaya mendukung memenuhi kelengkapan tersebut sehingga ke depan pelaku usaha yang membutuhkan permodalan atau akses perizinan bisa lolos verifikasi.

Kegiatan literasi keuangan diadakan oleh Rembug Kreatif (Reka) Forum Ekonomi Kreatif Kota Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor (Dinkukmdagin) yang didukung oleh PT Bank Mizuho Indonesia dan Satu Pintu.

"Dengan model pelatihan yang sekarang dilakukan diinisiasi oleh Reka didukung oleh Mizuho Bank terkait literasi digital keuangan ini perlu sehingga masyarakat lebih paham, sehingga tidak sulit untuk menyusun keuangan. Ditambah ini diberikan tablet dan aplikasinya secara gratis," katanya.

Dedie mengemukakan, dalam meningkatkan kualitas UMKM untuk naik kelas, Pemkot Bogor telah membuat berbagai terobosan, mulai dari pembinaan terhadap UMKM, pembuatan sentra kuliner yang terintegrasi dengan fashion, aksesoris dan sebagainya.

"Sehingga pasar akan lebih mudah mencari pelaku ekraf, aksesnya lokasi mudah dan akses digitalnya pun mudah. Untuk platform digital kita juga sudah membuat berbagai platform yang tujuannya untuk mempermudah UMKM," katanya. Ketua Reka Bogor, Georgian Marcello mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 50 pelaku UMKM di Kota Bogor yang seluruhnya mendapat tablet EDC secara gratis dari Mizuho Indonesia dan aplikasi POS gratis buatan Reka Bogor.

"Kami bersyukur mendapatkan support dari Mizuho, kemudian kami juga dapat pelatihan bagaimana membuat pencatatan keuangan yang baik, sehingga tablet yang dibagikan bisa membantu dalam kegiatan usahanya," jelasnya.

Baca juga: Perhatikan destinasi-pemasok dalam majukan desa wisata
Baca juga: Geliatkan ekonomi kreatif kenalkan Maskot RuBo


Aplikasi POS yang dibuat oleh Reka Bogor ini memiliki fungsinya untuk mencatat keuangan secara digital dan mencatat setiap transaksi yang dilakukan. "Tentunya ini sangat penting banget untuk UMKM yang ingin naik kelas. Sehingga ketika pelaku Ekraf ini membutuhkan permodalan melalui pinjaman untuk meningkatkan produksi, maka aplikasi ini bisa digunakan untuk merekam keuangan yang nantinya menjadi syarat untuk mengajukan pinjaman," ujarnya.

Georgian menyebut kegiatan ini pertama di Indonesia dimana para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan gratis dan tablet serta aplikasi gratis. Dari data Dinkukmdagin di Kota Bogor ada sekitar 40.000 pelaku UMKM yang setengah dari jumlah tersebut bergerak di bidang kuliner. Dukungan pemerintah dalam pembinaan Ekraf dan UMKM lanjutnya sangat membantu. "Saat ini dinas juga sedang membuat rencana induk ekonomi kreatif sehingga kita punya masterplan ekraf untuk 25 tahun ke depan," ujarnya.