Diarpus Mataram menyediakan alat gambar dan mewarnai di taman baca

id Taman Baca Masyarakat di Mataram,TBM di Mataram,TBM Kota Mataram,Perpustakaan Mataram

Diarpus Mataram menyediakan alat gambar dan mewarnai di taman baca

 Kepala Bidang (Kabid) Deposit dan Pengolahan Bahasa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Hj Kartina. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, kini menyediakan alat gambar dan mewarnai di tiga taman baca masyarakat (TBM) untuk memfasilitasi anak-anak menyalurkan bakat minat mereka baik untuk menggambar maupun mewarnai.

"Kadang kan ada anak yang datang ke TBM tidak ingin membaca, tetapi mau menggambar atau mewarnai," kata Kepala Bidang (Kabid) Deposit dan Pengolahan Bahasa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Hj Kartina di Mataram, Kamis.

Dikatakan, tiga taman baca yang dimaksudkan adalah di TBM Udayana, Sangkareang, dan Taman Loang Baloq. "Selain di tiga taman baca itu, kami juga siapkan di kantor induk bahkan lengkap dan fasilitas ruang baca anak," katanya.

Menurutnya, satu titik taman baca disiapkan 20-30 kotak krayon, sedangkan buku gambar dan mewarnai disiapkan sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan anak yang datang.

"Untuk buku gambar dan mewarnai ini, bisa dibawa pulang setelah digambar atau diwarnai. Sedangkan krayon harus dikembalikan ke petugas kami," katanya.

Berdasarkan evaluasi, katanya, dalam sehari tingkat kunjungan di TBM bisa mencapai 20-30 orang. Tapi jumlahnya bisa naik dua kali lipat pada akhir pekan.

Untuk jam operasional, khusus di TBM Sangkareang di buka setiap hari sesuai jam kerja, sedangkan dua taman baca lain yakni Taman Baca Udayana dan Loang Baloq dibuka hanya saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu).

"Kondisi itu terjadi karena sumber daya manusia (SDM) kita terbatas," katanya.

Lebih jauh Kartina mengatakan, selain menyiapkan alat gambar dan mewarnai, Diarpus Mataram juga menyediakan alat permainan edukatif (APE) di tiga TBM termasuk kantor induk.

"Bahkan di kantor induk kami juga siapkan satu unit komputer untuk mengenalkan anak-anak terkait program buku elektronik. Komputer itu juga bisa digunakan untuk bermain 'game', untuk sekedar hiburan anak-anak," katanya.

Kartina menambahkan, jumlah koleksi buku di masing-masing TBM sekitar 1.000-1.500 eksemplar dari berbagai judul buku cerita, dongeng, dan komik.