"Ya, dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjawab pers saat mengunjungi penataan wilayah di Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin.
Penggunaan kendaraan listrik tersebut, kata Heru, adalah salah salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas udara DKI Jakarta. "Ya harus semua pihak mengikuti (ikut mendukung penggunaan kendaraan listrik)," ujar Heru.
Sebelumnya, Heru menyebutkan bahwa uji emisi kendaraan juga menjadi upaya konkret Pemprov DKI untuk pengendalian pencemaran udara di Ibu Kota. "Di sisi lain mengurangi emisi itu, misalnya, dengan uji emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternatif juga diusahakan termasuk juga TransJakarta, untuk menggunakan bus listrik," kata Heru.
Baca juga: Infrastruktur kendaraan listrik di Sumut disiapkan PLN
Baca juga: Warga Sumut diajak beralih gunakan kendaraan listrik
Heru berharap, seluruh masyarakat bisa ikut membantu dalam menurunkan emisi DKI Jakarta. "(Upaya perbaikan kualitas udara) Itu harus jangka panjang ya. Tetapi DLH (Dinas Lingkungan Hidup) selalu, setiap tahun membuat program uji emisi, semuanya harus sama-sama untuk menurunkan emisi," kata Heru.
Berdasarkan data IQAir pada Senin (12/6) pukul 12.05 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta sempat menduduki posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara di Jakarta saat itu mencapai AQI US 156 atau berada di posisi kedua kualitas udara terburuk setelah Hanoi, Vietnam dengan AQI US 157.