Kejati NTB mengupayakan pemulihan kerugian negara di kasus korupsi tambang

id Pasir Besi Lombok Timur,Korupsi Tambang Pasir Besi,Pasir Besi,Lombok Timur,NTB

Kejati NTB mengupayakan pemulihan kerugian negara di kasus korupsi tambang

Foto arsip-Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputera (kedua kanan) menunjukkan tiga tersangka kasus korupsi tambang pasir besi PT AMG usai pelaksanaan tahap dua pelimpahan tersangka dan barang bukti ke penuntut umum di Kantor Kejati NTB, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/Dhimas B.P.)



Izin terbit berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor: 2821/503/PPT.II/2011 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi Bahan Galian Pasir Besi dan Mineral Pengikut di Blok Dedalpak yang masuk dalam Kecamatan Pringgabaya dan Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.

Dalam kasus ini terungkap adanya indikasi PT AMG melakukan penambangan pada Blok Dedalpak tanpa mendapatkan persetujuan RKAB tahunan dari Kementerian ESDM. Aktivitas tambang demikian berlangsung dalam periode 2021 sampai 2022.

Menurut aturan, persetujuan rencana kegiatan dan anggaran biaya (RKAB) tersebut merupakan tiket bagi perusahaan tambang untuk beroperasi. Dalam aturan, ada ketetapan tarif iuran produksi atau royalti yang wajib disetorkan pihak perusahaan kepada pemerintah dalam setiap penjualan komoditas tambang.

Aturannya sesuai dengan Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kementerian ESDM.

Dalam regulasi tersebut, pemerintah menetapkan tarif royalti untuk komoditas pasir besi sebesar 10 persen dari harga jual.