Mataram (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi mengecek kesiapan Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur.
Mayjen TNI Harfendi melakukan pengecekan tersebut dengan menggelar apel kesiapan satgas di Lapangan Trisula Batalyon Infanteri (Yonif) 742/Satya Wira Yudha di Kota Mataram, Selasa.
"Dengan kelengkapan yang ada, saya yakin mereka telah latihan bertahap, bertingkat dan berlanjut, mereka siap semua. Karena itu, saya yakin mereka nantinya dapat melaksanakan tugas dengan baik," kata Harfendi.
Personel yang tergabung dalam operasi ini berasal dari Yonif 742/SWY dengan jumlah 350 orang. Mereka akan menjalankan tugas selama 12 bulan terhitung sejak awal Oktober 2023 hingga akhir September 2024.
"Jadi, mereka ini yang nantinya akan bertugas selama 1 tahun untuk menjaga kedaulatan negara kita di perbatasan Indonesia dan Timur Leste. Mereka akan berangkat pekan ketiga bulan ini," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan kesiapan, kata dia, personel yang bertugas sudah menyiapkan sebanyak 20 pos pengamanan yang tersebar di kawasan perbatasan RI dengan RDTL sektor timur.
"Sebenarnya, perbatasan untuk di NTT itu ada dua, sektor timur dan sektor barat. Untuk yang dari sini, mengisi sektor timur, ada 20 pos yang akan mereka isi nanti. Begitu juga dengan sektor barat," ucap dia.
Dalam kegiatan pengecekan, Pangdam IX/Udayana turut didampingi rombongan pejabat dari Kodam IX/Udayana beserta Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti.
Selain mengecek kesiapan personel, Pangdam IX/Udayana beserta pejabat TNI turut melihat kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasi pengamanan kedaulatan NKRI di perbatasan, termasuk produk makanan olahan hasil bumi yang akan menjadi bekal kegiatan.