Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membentuk desa industri atau desanomic guna mendukung berkembangnya sektor industrialisasi hingga ke desa desa.
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti mengatakan, desa industri ini merupakan sebuah terobosan baru yang digagas, di mana desa yang memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan atau dimaksimalkan. "Setiap desa potensial secara ekonomi akan kita maksimalkan, tentunya diselaraskan juga dengan dunia industri dan pasarnya," ujarnya di Mataram, Rabu.
Ia menyatakan desa industri yang diinisiasi ini memiliki tujuan utama memaksimalkan potensi satu desa tertentu. "Di desa tidak harus banyak produk tetapi desa harus memiliki satu keunggulan produk untuk di bangun ekosistemnya," terangnya.
Tidak hanya itu Nuryanti menegaskan, untuk menembus pasar luar dan besar seperti Malaysia dan Singapura diperlukan hilirisasi industri serta keberlanjutan produksi dengan kata lain terlebih dahulu barang mentah diolah menjadi produk semi jadi kemudian dipasarkan secara masif.
Untuk mewujudkan semua itu, pihaknya berinisiatif akan memaksimalkan keberadaan masing masing Bumdes untuk selanjutnya didorong bermitra bersama pelaku industri/UMKM guna menyerap produk/komoditi unggulan desa tersebut. "Jadi memang harus ada rantai panjang agar pendapatan itu merata. Dari masyarakat ke IKM kemudian ke Bumdes selanjutnya Bumdes ke pasar," ungkapnya.
Baca juga: HIMKI komitmen perkuat industri kerajinan nasional
Baca juga: Kemenperin dukung industri furnitur
Selanjutnya di tahun 2023 ini, setidaknya ada tujuh desa yang didorong untuk menjadi pilot project dengan berbagai hasil komoditi sektoral seperti kelautan perikanan, pertanian perkebunan, hingga kerajinan.
Berita Terkait
Disperin NTB-Korem 162/WB kolaborasi mengembangkan potensi IKM desa
Minggu, 14 Mei 2023 11:02
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21