Praya, NTB (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) David Susanto menyatakan stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayahnya dipastikan aman hingga musim tanam tahun 2024.
"Stok beras di NTB saat ini sebanyak 36.000 ton, aman sampai musim tanam 2024," katanya usai melakukan rapat koordinasi penurunan inflasi di kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa.
Ia mengatakan penyebab kenaikan harga beras di pasaran yang mencapai Rp13-Rp14 ribu per kilogram adalah alamiah dan terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Meski demikian, kenaikan beras pada musim kemarau 2023 ini cukup dirasakan oleh masyarakat.
Menurut dia, Perum Bulog berupaya menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga beras, sehingga pihaknya gencar melaksanakan stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP).
"Hal ini untuk memastikan ketersediaan beras di pasar khususnya beras medium atau menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang tinggi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini telah mulai melakukan penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah untuk masyarakat di 10 kabupaten/kota, yang setiap bulannya mencapai 6.027 ton atau 18.081 ton untuk tiga bulan.
Berita Terkait
Bulog NTB intensifkan penyaluran beras SPHP untuk stabilkan harga
Jumat, 4 Oktober 2024 6:40
Upaya NTB redam gejolak harga beras
Senin, 23 September 2024 12:49
Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan
Selasa, 17 September 2024 20:50
Bulog berikan bantuan kepada 34 UMKM RPK di NTB
Senin, 19 Agustus 2024 18:23
Bulog berikan beasiswa untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di NTB
Senin, 19 Agustus 2024 17:43
Turnamen Tenis Bulog Next 2K24 di Lombok dongkrak ekonomi lokal
Minggu, 11 Agustus 2024 20:00
Impor beras dongkrak penerimaan bea masuk di Lombok NTB
Jumat, 2 Agustus 2024 18:05
Bulog NTB punya cadangan jagung sebanyak 56.520 ton
Selasa, 23 Juli 2024 5:37