Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai melakukan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahap II untuk 17.766 keluarga penerima manfaat (KPM) dalam mengantisipasi terjadi gagal panen dan rawan pangan sebagai dampak El Nino.
"Penyaluran CPP tahap II dilaksanakan secara serentak oleh pemerintah pusat dan daerah untuk membantu masyarakat dalam mengantisipasi rawan pangan dan pengendalian inflasi," kata Penjabat Wali Kota Kupang Fahrensy P Funay di Kupang, Selasa.
Pemerintah Kota Kupang secara resmi sejak Senin (11/9) melaunching penyaluran beras cadangan pangan pemerintah (CPP) tahap kedua. Menurut penjabat Wali Kota Kupang penyaluran CPP dilakukan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo saat penyerahan penghargaan untuk Kota Kupang sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaik tahun 2022 untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepada seluruh kepala daerah untuk mempersiapkan cadangan pangan guna mengantisipasi gagal panen dan rawan pangan sebagai dampak dari El Nino atau kekeringan yang berkepanjangan.
"Penyaluran CPP dilakukan juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pengendalian inflasi," kata Fahrensy P Funay.
Fahrensy P Funay menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberi perhatian kepada masyarakat Kota Kupang yang terdampak akibat kenaikan harga pangan. Ia juga mengapresiasi kepada Perum Bulog dan PT Pos Indonesia Cabang Kupang yang sudah mendukung Pemkot Kupang menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat.
Menurut dia melalui kerja sama yang baik dengan semua pihak terkait, inflasi di Kota Kupang dapat terkendali dan bisa mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Fahrensy P Funay memastikan akan mengevaluasi lebih lanjut upaya pengendalian inflasi agar tetap terkendali salah satunya melalui sidak harga di pasar yang dilakukannya secara rutin untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan stok pangan serta untuk mengantisipasi permainan harga oleh para spekulan.
Sementara itu Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTT, Himawan mengatakan sebelum penyaluran CPP tahap II telah dilakukan penyaluran CPP tahp pertama pada April 2023 lalu sudah disalurkan bantuan untuk 584.637 keluarga penerima manfaat di NTT.
Baca juga: Sumba Barat targetkan stunting hanya sembilan persen pada 2024
Baca juga: Polisi Manggarai Barat dirikan kampung tangguh bebas narkoba
Ia mengatakan khusus Kota Kupang pada penyaluran CPP tahap pertama terdapat 17.766 keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan. Bantuan ini menurutnya untuk mengurangi beban pengeluaran dari keluarga penerima manfaat sekaligus sebagai upaya untuk mengatasi kerawanan pangan, gizi buruk dan stunting serta diharapkan berdampak pada upaya pengendalian inflasi.
Berita Terkait
BPBD Matim identifikasi deker ambruk
Rabu, 18 Desember 2024 5:44
Pelni Labuan Bajo tingkatkan keselamatan-keamanan kapal menjelang Nataru
Jumat, 13 Desember 2024 5:18
Basarnas Maumere gelar kesiapsiagaan hadapi Naru
Jumat, 13 Desember 2024 3:52
Pajak kendaraan bermotor NTT turun jadi 1,2 persen
Rabu, 11 Desember 2024 4:27
Paus terdampar di Ngada NTT digiring ke laut lepas
Rabu, 11 Desember 2024 4:24
Aktivitas Gunung Anak Ranakah di NTT masih waspada
Rabu, 11 Desember 2024 3:45
OJK imbau Bank NTT segera penuhi ketentuan modal inti
Selasa, 10 Desember 2024 21:11
Sebanyak 900 KK korban erupsi Lewotobi menerima ketetapan lahan relokasi
Minggu, 8 Desember 2024 10:46