Ketua Dekranasda Kota Kendari Sitti Chomzah Asmawa melalui keterangan resminya diterima di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa dalam kesempatan itu, stan Kota Kendari digabung dengan stan Kabupaten Muna Barat dan Kabupaten Buton Tengah. "Serta berada satu tempat dengan Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara dan beberapa kabupaten/kota lainnya," kata Sitti.
Dia juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan. Dalam kesempatan itu, Kota Kendari menampilkan tenunan khas Kota Kendari dengan anyaman nentu dan kerajinan perak yang merupakan produk khas Kota Kendari.
Sitti menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan anggaran di Dekranasda Kota Kendari untuk melatih para perajin. Hal itu dilakukan untuk tetap mempertahankan kerajinan perak andalan Kota Kendari.
"Tahun lalu kita juga lakukan pembinaan lepada perajin. Insya Allah ke depannya semakin berkembang,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam pameran tersebut, Dekranasda Kota Kendari tidak memiliki target dalam penjualan. Sebab, kehadiran tenunan khas Kota Kendari di kegiatan tersebut hanya untuk memperkenalkan produk kerajinan Kota Kendari. "Namun jika barang yang dipamerkan laku terjual, ini merupakan kebanggaan tersendiri," ucap Sitti.
Baca juga: Dekranasda Lombok Tengah mempromosikan tenun songket di Jember Carnaval
Baca juga: Perajin tenun Tanah Datar Sumbar dibekali manajemen mutu
Ibu Negara Iriana Joko Widodo secara resmi membuka Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara Tahun 2023 yang digelar di Balai Sidang Jakarta atau Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (13/9).
