Mataram (ANTARA) - Sosok Iwin (30), warga Jelantik, Lombok Tengah, menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah yang berada di lingkungannya melalui usaha pengumpul sampah.
Dia memilah tumpukan sampah tersebut berupa botol plastik dan aluminium dari tumpukan sampah yang selanjutnya untuk dijual.
"Dari pekerjaan ini selain menjaga tumpukan sampah, saya juga mendapat pemasukan untuk mencukupi kebutuhan melalui penjualan rongsokan ini dengan harga perkilonya mulai dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu," katanya.
Bahkan dirinya bersama sang suami, Suparman, membeli barang bekas perabotan rumah yang sudah tidak terpakai.
"Barang bekas itu dikumpulkan diolah lalu dijual ke Kebun Ayu Lembar," katanya.
Sebelumnya, saluran irigasi di tepi jalan desa Jelantik, Lombok Tengah, dipenuhi sampah sepanjang lebih dari tiga puluh meter bahkan sampai ada yang tertutupi.
Dari pantauan ANTARA, Selasa, tumpukan sampah tersebut dimulai dari kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) sampai ke sungai, dan didominasi sampah limbah rumah tangga sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Kepala Desa Jelantik, Mariadi, setiap pekan dirinya dan BKD setempat turun untuk membersihkan kawasan tersebut.
Berita Terkait
Maksimalkan pengelolaan sampah, Pemkab Lombok Tengah buka blok baru di TPA
Senin, 9 September 2024 11:59
Petugas bersihkan sampah di lokasi pendaftaran Pilkada Lombok Tengah 2024
Kamis, 29 Agustus 2024 10:57
Pengelolaan sampah terintegrasi diterapkan di kawasan Mandalika
Jumat, 16 Agustus 2024 13:41
KPP Pratama Praya Loteng bersihkan sampah kawasan ruang terbuka hijau
Jumat, 12 Juli 2024 15:35
Pemilahan sampah di TPA Pujut Lombok Tengah gunakan sistem timbunan
Jumat, 28 Juni 2024 14:22
Jumlah sampah di Lombok Tengah meningkat 10 ton selama Ramadhan
Kamis, 18 April 2024 17:49
Pemkab Lombok Tengah ubah perda perkuat tata kelola sampah
Selasa, 27 Februari 2024 13:03
Antisipasi risiko hujan, Sampah di KEK Mandalika NTB dibersihkan
Senin, 15 Januari 2024 17:06