Gedung tes tsunami Lombok Utara diduga bermasalah

id Kasus Korupsi

Gedung tes tsunami Lombok Utara diduga bermasalah

(1)

"Penanganannya baru masuk tahap penyelidikan"

Mataram (Antara NTB) - Gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) Tsunami yang berlokasi di Desa Bangsal, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, diduga bermasalah dalam hal konstruksi bangunannya.

Sesuai dengan laporan yang telah diterima dari masyarakat, Kepolisian Daerah (Polda) NTB melalui Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) mulai melakukan penyelidikannya.

"Penanganannya baru masuk tahap penyelidikan. Untuk itu, kita sudah mengundang tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, dengan maksud melakukan penelitian," kata Direktur Ditreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Prasetijo Utomo di Mataram, Senin.

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa tenaga ahli sudah turun ke lokasi pada pekan lalu, dan saat ini pihak penyidik tinggal menunggu hasil penelitiannya yang dilakukan di Surabaya.

"Hasil cek fisiknya sudah dibawa ahli ke Surabaya, untuk dilakukan uji lab," ujar Prasetijo.

Selain melakukan cek fisik dari konstruksi bangunannya, penyidik juga diakuinya telah mengklarifikasi sejumlah pihak yang berkaitan dengan pembangunan gedung empat lantai anti gempa dengan daya tampung mencapai 3.000 jiwa itu.

"Iya, sudah ada juga yang dimintai keterangannya. Ada dari instansi pemerintahan maupun pihak ketiga yang mengerjakan pembangunannya," ucapnya.

Gedung TES di NTB ini direalisasikan oleh pemerintah pusat dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya NTB.

Kemudian yang bertindak sebagai pelaksana proyek diketahui dari PT Waskita Karya, dengan pembangunannya dimulai pada Agustus 2014. Dana yang digelontorkan mencapai Rp21 miliar, diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). (*)