Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, dua kecamatan di kota itu, yakni Kecamatan Mataram dan Ampenan ditetapkan berstatus awas terhadap dampak El Nino.
"Status awas dampak El Nino di dua kecamatan itu (Mataram dan Ampenan-red) sesuai laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis.
Dikatakannya, potensi awas terhadap dampak El Nino yang ditetapkan BMKG terhadap dua kecamatan itu memang merupakan level paling rendah namun berbagai potensi kemarau panjang hingga kekurangan debit air perlu diwaspadai.
"Karena itu kita diminta waspada, hati-hati serta cermati potensi dampak El Nino termasuk potensi kebakaran. Tidak hanya untuk dua kecamatan itu melainkan semua warga di Kota Mataram," katanya.
Di sisi lain, sebagai langkah antisipasi dampak El Nino masyarakat juga diharapkan bisa hemat menggunakan air dan ketika debit air berkurang pada siang hari, masyarakat hendaknya bisa menampung air di malam hari.
Kendati berdasarkan informasi BMKG menyebutkan, pada akhir September 2023 hujan diprediksi mulai turun tapi dengan intensitas rendah dan berjarak lama.
"Bahkan hingga awal Oktober, BMKG menyebutkan intensitas hujan masih diprediksi rendah," katanya.
Berita Terkait
Warga Mataram jangan panik wacana kenaikan minyak goreng imbas El Nino
Kamis, 4 Mei 2023 15:03
AQUR janjikan wifi gratis dan bantuan UMKM di Mataram
Jumat, 15 November 2024 19:44
Danlanud ZAM Mataram cek kesiapan dapur umum program makan gratis
Jumat, 15 November 2024 16:48
Mataram Fair digelar 29 November-2 Desember 2024
Jumat, 15 November 2024 16:38
KPU evakuasi logistik antisipasi ancaman banjir susulan di Mataram
Jumat, 15 November 2024 13:19
Mataram imbau pengunjung destinasi wisata hindari bibir pantai
Kamis, 14 November 2024 20:37
Kejati NTB periksa secara maraton saksi kasus korupsi NCC di Mataram
Kamis, 14 November 2024 18:03
Kejati NTB nyatakan penyidikan korupsi KUR peternak sapi tetap berjalan
Kamis, 14 November 2024 17:51