Praya, NTB (ANTARA) - Sebanyak 6.000 buruh petani tembakau di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memperoleh kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan kepada petani dalam bekerja.
"Ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para buruh petani tembakau dalam bekerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah Suhartono di Praya, NTB, Kamis.
Ia mengatakan jumlah buruh petani tembakau, yang diberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan sesuai dana yang tersedia.
Oleh karena itu, pada 2024 pihaknya kembali mengusulkan tambahan untuk kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi para petani tembakau di Lombok Tengah, sehingga semua mendapatkan jaminan kesehatan.
"Di 2024, kita kembali usulkan 6.000, semoga bisa diberikan," katanya.
Iuran untuk jaminan kesehatan BPJS Ketenagakerjaan para buruh petani tembakau tersebut dibebankan melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dengan nilai anggaran Rp300 juta di 2023.
Pihaknya berharap dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan bagi para buruh petani tembakau tersebut dapat menjadi stimulus untuk mendapatkan jaminan sosial keselamatan dalam bekerja secara mandiri.
"Tujuan program ini adalah untuk memberikan jaminan keselamatan dalam bekerja," katanya.
Selain itu, program ini bertujuan untuk menjamin perlindungan kepada pekerja dalam Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, sehingga pemerintah daerah memfasilitasi untuk BPJS Ketenagakerjaan bagi buruh petani tembakau tersebut.
"BPJS ini bisa memberikan rasa aman petani dalam bekerja, sehingga mereka bekerja lebih optimal dan berimbas pada kesejahteraan para buruh tani tembakau khususnya," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang mendapatkan kartu BPJS ketenagakerjaan tersebut untuk bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nya.
"Kita minta supaya kartu ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk keselamatan dalam bekerja," katanya.
Berita Terkait
Kemenkeu Sebut JHT Jadi Cara Pekerja Hidup Layak di Hari Tua
Kamis, 5 Desember 2024 22:35
BPJAMSOSTEK gelar Workshop Inclusive
Selasa, 3 Desember 2024 20:01
Jaminan sosial pekerja informal berpotensi dongkrak kesejahteraan
Sabtu, 30 November 2024 7:13
Pertama digelar, Social Security Summit cari solusi Indonesia lepas dari middle income trap
Kamis, 28 November 2024 6:31
Sosialisasi manfaat jaminan ketenagakerjaan terus dilakukan
Rabu, 27 November 2024 4:29
Soroti potensi peningkatan kepesertaan jamsos pekerja informal
Selasa, 26 November 2024 19:40
BPJS Ketenagakerjaan serahkan santunan kepada ahli waris pedagang di Lombok
Kamis, 21 November 2024 6:01
77,8 persen pekerja informal NTB belum terlindungi BPJS
Jumat, 15 November 2024 18:11