Proyek pembangunan Pamsimas 2023 di Lombok Tengah telah rampung

id Program Pamsimas ,Lombok Tengah ,NTB,PUPR,SAM,KEK,Lombok,Nus Tenggara Barat,Permukman,Air,Kemarau

Proyek pembangunan Pamsimas 2023 di Lombok Tengah telah rampung

Acara penandatanganan serah terima program Pamsimas dari Balai Permukiman wilayah NTB Kementerian PUPR kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat di kantor bupati setempat, Kamis (26/10/2023). ANTARA/Akhyar Rosidi.

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Proyek pembangunan penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) dari Kementerian PUPR 2023 di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah rampung dikerjakan.

"Program penyediaan air bersih ini merupakan prioritas dari Kementerian PUPR untuk meningkatkan mutu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat (BPPW NTB) Ika Sri Rejeki saat acara serah terima program Pamsimas di kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis.

Ia menjelaskan, proyek pembangunan Pamsimas pada tahun anggaran 2023 di Lombok Tengah dilaksanakan di enam desa, yakni Desa Bangket Parak dan Desa Pengenggat Kecamatan Pujut, Desa Batujangkih dan Desa Serage Kecamatan Praya Barat Daya, lalu di Desa Landah Kecamatan Praya Timur dan Desa Taman Indah di Kecamatan Peringatan.

"Jadi program Pamsimas ini dilaksanakan di empat kecamatan yang tersebar di enam desa," katanya.

Sementara itu, untuk anggaran program penyediaan air bersih berbasis di masing-masing desa mencapai Rp400 juta. Program ini direncanakan dan dikerjakan serta dikelola oleh kelompok masyarakat (Pokmas).

"Total anggaran program Pamsimas di enam desa itu Rp2,4 miliar," katanya.

Ia mengatakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat telah menjadi salah satu program andalan nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

"Program ini diharapkan bisa mendukung percepatan penurunan stunting dan mencegah terjadinya kasus diare," katanya.

Karena itu, pihaknya berharap kelompok masyarakat yang mendapatkan program tersebut untuk bisa dimanfaatkan keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Terlebih saat ini musim kemarau, bisa meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

"Jika ada kerusakan supaya segera diperbaiki, sehingga program ini bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang untuk membantu masyarakat," katanya.