Polda sebutkan Maluku teruji dengan kategori sangat rawan saat pemilu

id Polda maluku,Indeks kerawanan pemilu di maluku,Pengamanan pemilu,Pemilu 2024

Polda sebutkan Maluku teruji dengan kategori sangat rawan saat pemilu

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. M. Roem Ohoirat, di Ambon. (ANTARA/Winda Herman)

Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menyatakan masyarakat di daerah itu sudah teruji dengan kategori sangat rawan dalam pelaksanaan pemilu.

“Masyarakat Maluku sudah sangat dewasa dalam menghadapi pemilu. Buktinya, Maluku yang pernah masuk dalam kategori sangat rawan pada 2019 mampu melalui semua itu,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat, di Ambon, Rabu.

Ia mengungkapkan pemilu bukan baru pertama kali dilaksanakan, melainkan sudah beberapa kali dilakukan secara langsung yang melibatkan semua komponen, termasuk Polri sebagai aparat keamanan.

"Maluku pernah masuk dalam rangking dua kategori sangat rawan untuk tingkat provinsi, sementara Kota Tual untuk kategori kota masuk pada urutan pertama sangat rawan untuk Pilkada 2018," ungkapnya.

Meskipun begitu, kata dia, peran serta semua pemangku kepentingan, terlebih lagi masyarakat mampu menepis indeks kerawanan yang dikeluarkan Bawaslu tersebut. "Semua keraguan itu kita bisa atasi, bahkan pada Pilkada 2018, Maluku termasuk dalam daerah yang sangat aman tanpa ada gangguan yang berarti," ujarnya.

Begitupun, kata dia, saat pelaksanaan pemilihan legislatif dan Pilpres tahun 2019, meskipun Maluku masuk dalam daerah rawan sedang, namun seluruh elemen masyarakat mampu bekerja sama mempertahankan situasi kamtibmas yang kondusif. "Memang ada ketidakpuasan dari satu atau dua orang, namun itu merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi," katanya.

Roem mengatakan tahun 2023 berdasarkan indeks kerawanan yang diterbitkan Bawaslu RI, Provinsi Maluku masuk dalam posisi rawan di urutan keempat. "Tapi saya yakin dan percaya masyarakat Maluku sudah sangat dewasa, walaupun karakteristik pilkada, legislatif dan pilpres nanti itu berbeda dengan sebelumnya," ujarnya.

Dia mengatakan Polri juga mulai melaksanakan pengamanan terhadap sejumlah tahapan Pemilu, setelah dilaksanakannya Operasi Mantap Brata (OMB) Salawaku Polda Maluku 2023-2024, mulai 17 Oktober 2023.

Saat ini, kata Roem, personel Polda Maluku yang dilibatkan dalam OMB sebanyak 2.548 personel atau 1/3 persen dari kekuatan yang ada di Polda Maluku. Sementara 2/3 persen atau 5.136 personel tetap berada di markas komando. Nantinya pada saat pengamanan hari "H" Pemilu 2024, personel yang dilibatkan langsung adalah 2/3 persen kekuatan, sementara yang menetap di Makopolda Maluku sebanyak 1/3 persen.

Baca juga: Kampanye boleh dilakukan di perguruan tinggi
Baca juga: Kapolda NTB mengerahkan 8.000 personel pengamanan Pemilu 2024


Mantan Kapolres Kepulauan Aru dan Tual ini berharap seluruh elemen masyarakat, baik penyelenggara pemilu dari KPU dan Bawalu, TNI Polri, tokoh masyarakat dan agama, akademisi, pers dan masyarakat dapat bahu membahu, sehingga situasi kamtibmas menjelang hingga berakhirnya seluruh rangkaian Pemilu berjalan aman, lancar dan damai.

“Karena yang paling utama adalah harapan kita semua untuk pemilu berlangsung aman dan damai," ucapnya.