Mataram (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi mendorong pengembangan ekonomi biru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian ekosistem laut, serta menciptakan lapangan kerja di wilayah itu.
"Sebagai daerah kepulauan, NTB merupakan salah satu daerah yang kaya akan potensi kelautan, seperti lobster, rumput laut dan mutiara dengan kualitas terbaik dunia. Dengan potensi kelautan yang melimpah maka sudah sangat tepat apabila NTB dijadikan sebagai proyek percontohan pengembangan ekonomi biru di Indonesia," ujarnya dalam kegiatan pangan biru forum yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dalam keterangan tertulis di Mataram, Jumat.
Gita mengaku mendukung penyelenggaraan kegiatan pangan biru forum di NTB sebagai sebuah upaya untuk mengembangkan rencana-rencana investasi bidang kelautan di wilayah NTB. Terlebih lagi, mencari kesejahteraan dengan mengandalkan potensi daratan sudah cukup berat.
Oleh karena itu ke depan, potensi terbesar untuk mensejahterakan masyarakat adalah bagaimana daerah menatap potensi yang dimiliki di laut.
"Kami di NTB sebagai satu dari delapan provinsi kepulauan terus berjuang bagaimana hadirnya Undang-undang Provinsi Kepulauan yang memberikan afirmasi untuk memberikan perlindungan, pengawasan serta pengamanan potensi kelautan yang kita miliki," terang Gita atau akrab disapa Miq Gite.
Miq Gite berharap, melalui pangan biru forum tersebut, akan merekomendasikan untuk menggesa lahir regulasi yang mendukung pengembangan potensi kelautan yang kita miliki dengan optimal.
"Mudah-mudahan forum strategis ini menghasilkan rekomendasi bukan saja akademik namun juga politis seperti harapan kami lahirnya Undang-undang yang memberikan afirmasi dalam memproteksi potensi sumber daya kelautan yang kami miliki," katanya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas yang merupakan salah satu upaya membahas strategi pelaksanaan gugus tugas pangan biru.
Pangan biru serta memperkuat investasi, sinergi dan kerja sama antara pemangku kepentingan dalam pengembangan pangan biru khususnya rumput laut.
Pangan biru ini terkait erat dengan pencapaian goal ke-14 kehidupan di bawah air dari mulai bagaimana mengelola ekosistemnya, tata kelola yang efektif sampai dengan pemanfaatan-nya.
Manfaat pangan biru sangat beragam, di antaranya sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi karena mengandung omega 3, memiliki environmental footprints lebih rendah dari pada makanan berbasis darat dan sistem pangan biru dapat berperan sebagai landasan ekonomi pedesaan dan nasional.
Upaya terintegrasi, lintas pihak untuk peningkatan produktivitas pangan biru yang berkelanjutan dan berdaya saing perlu terus dikembangkan dengan serius. Kerja sama multi pihak antara pemerintah, dunia usaha, media, akademisi, NGO, dan lembaga mitra pembangunan sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen pangan biru utama untuk kebutuhan konsumsi domestik dan penguasaan pasar pangan biru di tingkat global.
Untuk itu, langkah-langkah yang perlu diperkuat guna pengembangan ekonomi biru di Indonesia, yakni pengembangan sistem produksi yang kompetitif dan berkelanjutan, penguatan nilai tambah dan diversifikasi produk olahan pangan biru dan penguatan eksistensi pangan biru sebagai bagian integral dari sistem pangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur dorong pengembangan ekonomi biru di NTB
Berita Terkait
Pemkot Bima gandeng ITS Surabaya mengembangkan ekonomi biru
Senin, 22 Juli 2024 5:48
NTB dorong Teluk Ekas jadi sentra budi daya rumput laut
Senin, 26 Februari 2024 16:19
NTB Apresiasi KKP-FAO Bangun Zona Ekonomi Biru
Minggu, 17 September 2017 23:07
Swasembada pangan lewat pemanfaatan pangan biru
Jumat, 1 November 2024 7:50
Menteri PPN minta pemda tak perhatikan sektor perikanan ditegur
Jumat, 11 Oktober 2024 4:41
Perubahan iklim ancam kesejahteraan masyarakat
Jumat, 8 Desember 2023 5:08
Kemenko Marves dorong sinergi multipihak pangan biru
Jumat, 11 November 2022 21:23
Sejumlah tokoh lokal dukung Lalu Gita Ariadi jadi Gubernur NTB
Minggu, 23 Juni 2024 20:10