Bantu korban banjir, Pemkot Mataram dirikan dapur umum

id Wali Kota Mataram,banjir Mataram,dapur umum,korban banjir

Bantu korban banjir, Pemkot Mataram dirikan dapur umum

Aktivitas Tagana Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuka dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi warga terdampak banjir di Mataram, Senin (7/7-2025). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuka dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi warga yang terdampak bencana banjir.

"Mulai hari ini, dapur umum kami buka dan dipusatkan di halaman Pendopo Wali Kota Mataram," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, di Mataram, Senin.

Menurut dia, dapur umum yang dibuka tersebut merupakan milik Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, dan akan disiagakan selama 24 jam.

Baca juga: Puluhan ton sampah pascabanjir diangkut dari jalan-jalan utama Mataram

Untuk hari pertama, kata dia, dapur umum ditargetkan bisa menyiapkan sekitar 3.000-4.000 bungkus nasi, untuk didistribusikan ke warga yang terdampak banjir di enam kecamatan se-Kota Mataram.

"Pasalnya, hingga saat ini warga yang terdampak banjir belum bisa beraktivitas normal, sehingga membutuhkan bantuan makanan," ujarnya.

Ia mengatakan, dapur umum yang dibuka Pemerintah Kota Mataram juga terbuka untuk para donatur yang ingin membantu korban banjir dalam bentuk kebutuhan pokok.

"Kami berharap donatur yang ingin menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, bisa langsung ke posko bencana atau dapur umum di halaman Pendopo Wali Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Gubernur Iqbal: ASN libur, fokus gotong royong bersihkan kantor pemerintahan

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki menambahkan, keberadaan dapur umum dari BPBD untuk mendukung dapur umum milik Dinas Sosial.

"Kami menyiapkan air mineral, kopi, teh, serta makanan siap saji. Tidak hanya untuk korban banjir, tetapi juga untuk para satgas yang disiagakan di posko tanggap darurat," katanya.

Akibat banjir pada Minggu (6/7), yang dipicu intensitas hujan deras dan merata, sebanyak 7.676 rumah terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter dan 7.676 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.681 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia karena tersengat listrik di Ampenan.

Menurut dia, enam kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Sandubaya meliputi 7 kelurahan, yakni Kelurahan Bertais, Selagalas, Babakan, Abian Tubuh, Mandalika, Dasan Cermen, dan Turida.

Baca juga: Mataram Siaga! Status tanggap darurat banjir resmi diberlakukan

Kemudian Kecamatan Mataram meliputi Kelurahan Pagutan, Pagutan Timur, Pagesangan Timur, dan Mataram Timur.

Sementara untuk Kecamatan Sekarbela, wilayah yang terdampak di Kelurahan Kekalik Jaya, Karang Pule, Tanjung Karang, dan Jempong Baru.

Untuk Kecamatan Selaparang meliputi Kelurahan Dasan Agung Baru dan Gomong, sedangkan Kecamatan Cakranegara meliputi Kelurahan Karang Taliwang, Mayura, Cakranegara Selatan Baru, dan Cakranegara Barat.

"Tadi malam kami buka sekitar 30 titik pengungsian, baik di masjid, sekolah, rumah warga terdekat, serta fasilitas umum lainnya," kata dia.

Baca juga: Banjir terparah di Mataram, Pemkot data kerusakan dan kerugian

Namun hari ini, lanjutnya, rata-rata mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dari sisa banjir berupa lumpur dan sampah.

"Meskipun demikian, mereka belum bisa beraktivitas normal dan masih membutuhkan bantuan makanan," ujarnya.

Baca juga: Tim SAR evakuasi korban banjir di Mataram hingga Dini Hari
Baca juga: Banjir Mataram renggut korban jiwa, Puluhan ribu warga terpaksa mengungsi
Baca juga: Pendopo Wagub NTB dan 14 kantor pemerintahan di Mataram terendam banjir
Baca juga: Tiga masalah utama penyebab banjir di Mataram, ungkap Gubernur NTB

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.