"Pukul 21.00 WITA, terjadi guguran lava pijar ke arah barat daya sejauh dua kilometer," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain lava pijar, Gunung Lewotobi Laki-laki juga melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 600 meter akibat aktivitas erupsi yang terjadi pada pukul 20.58 WITA.
Baca juga: PVMBG mengingatkan warga waspadai aliran lahan hujan dari Gunung Lewotobi
Wafid menuturkan kolom abu vulkanik itu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 8 menit 42 detik," ujarnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki kini masih berada pada status level IV atau awas. Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih mempertahankan status tertinggi itu mengingat aktivitas vulkanik maupun kegempaan masih tinggi.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut hingga utara dan timur laut.
Selain itu, masyarakat juga diminta agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga: Ini daftar delapan gunung api di Indonesia alami erupsi 66.197 kali pada 2023
Baca juga: PVMBG mencatat jarak luncur aliran lava erupsi Lewotobi 3 km
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Gunung api aktif tersebut terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
PVMBG memantau secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Ini daftar delapan gunung api di Indonesia alami erupsi 66.197 kali pada 2023