Praya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat mengajak kepada tokoh masyarakat dari Desa Segala Anyar dan Desa Ketare untuk turut serta mencegah konflik Pujut.
"Kami meminta para tokoh masyarakat dari kedua desa untuk membantu kepolisian mengimbau warganya agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi. Hentikan konflik antarsesama," kata Iwan Hidayat di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Iwan menyayangkan warga Desa Ketare dan Desa Segala Anyar kembali bentrok pada Rabu (7/2), sekitar pukul 17.00 Wita, di perbatasan kedua desa.
Akibat bentrokan itu, seorang warga dari Desa Ketare meninggal dunia dan satu unit sepeda motor yang belum diketahui pemiliknya dibakar warga.
Baca juga: Bentrok warga dua desa kembali terjadi di Lombok Tengah, satu orang meninggal
Iwan mengatakan sebenarnya polisi dapat membubarkan massa berkonflik secara paksa, dengan menghalau atau menggunakan tembakan peringatan dan gas air mata.
"Kami dapat membubarkan masa secara paksa, tindakan tersebut merupakan upaya untuk menghalau warga agar tidak saling serang menggunakan senjata tajam," jelasnya.
Bentrokan yang terjadi tersebut tidak hanya merugikan kedua belah pihak karena dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa, tetapi juga semua masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah ikut terganggu.
Masyarakat juga tidak bisa bekerja atau mencari nafkah karena dampak dari bentrokan tersebut adalah adanya penutupan akses jalan.
"Sekali lagi, kami imbau tokoh-tokoh kedua desa agar dapat membantu menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan meredam amarah warganya masing-masing," kata Iwan.
Untuk saat ini, personel Polres Lombok Tengah dengan dibantu personel Dalmas Polda NTB, Brimob Polda NTB, dan TNI masih disiagakan di perbatasan kedua desa untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan.
"Mari kita menjaga situasi tetap kondusif di wilayah untuk kemajuan dan kesejahteraan kita bersama," ujar Iwan.
Sebelumnya, bentrokan antara warga Desa Segala Anyar dengan Desa Ketare di Kecamatan Pujut terjadi pada Rabu (7/2) hingga menyebabkan seorang meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi setelah aparat menangkap terduga pelaku penganiayaan asal Desa Ketare yang menewaskan korban asal Desa Segala Anyar pada bentrokan Desember 2023.
Bentrokan pertama itu bermula ketika warga Segala Anyar menghakimi terduga pelaku pencurian lampu yang merupakan warga Desa Ketare.
Selanjutnya, aparat kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap terduga pelaku pada awal Februari 2024, setelah warga Desa Segala Anyar menuntut supaya pelaku ditangkap.
Kemudian, bentrokan kembali terjadi pada Rabu (7/2) hingga mengakibatkan warga Desa Ketare berinisial AL (40) meninggal dunia akibat luka yang cukup parah, setelah sempat mendapat pertolongan medis di RSUD Praya.
Kapolres Lombok Tengah ajak tokoh masyarakat ikut cegah konflik Pujut
Kami meminta para tokoh masyarakat dari kedua desa untuk membantu kepolisian mengimbau warganya agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi