KPU dan Bawaslu pastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di NTB siap

id Pemilu 2024,KPU NTB,Bawaslu NTB,pelaksanaan pemilu,tahapan pemilu

KPU dan Bawaslu pastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di NTB siap

Ketua KPU Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Khuwailid (tengah) didampingi Ketua Bawaslu NTB Itratif (kiri) dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya (kanan) dalam diskusi pemilu di Kota Mataram. (ANTARA/Nur Imansyah).

Sejak tahapan pemilu di mulai 22 bulan lalu sampai sekarang seluruh penyelenggara pemilu, logistik, termasuk anggaran untuk pembangunan tempat pemungutan suara (TPS) sudah dalam posisi siap
Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memastikan pelaksanaan pemilu di pada 14 Pebruari 2024 di 10 kabupaten dan kota di wilayah itu sudah semuanya siap.

"Sejak tahapan pemilu di mulai 22 bulan lalu sampai sekarang seluruh penyelenggara pemilu, logistik, termasuk anggaran untuk pembangunan tempat pemungutan suara (TPS) sudah dalam posisi siap," kata Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid di Mataram, Sabtu.

Untuk itu, menghadapi pemilu yang akan memasuki masa tenang hingga nanti pemungutan suara pada 14 Pebruari 2024, pihaknya mengajak semua masyarakat untuk melaksanakan pemilu ini dengan riang gembira bukan dengan penuh ketegangan.

"Tapi proses riang gembira itu tidak mengurangi prinsip pemilu," ujarnya.

Baca juga: KPU: Logistik pemilu di NTB sudah 100 persen terpenuhi
Baca juga: KPU NTB: Distribusi logistik pemilu di TPS rawan bencanaH-1


Tidak hanya itu, kata Khuwailid, sebagai penyelenggara pemilu sudah pasti ingin meningkatkan partisipasi pemilih. Tetapi peningkatan partisipasi itu bukan melalui politik transaksional.

"Artinya bagaimana masyarakat memberikan hak suaranya bukan karena mendapatkan insentif berupa materi atau uang. Inilah yang ingin kita wujudkan dalam pemilu," tegas Khuwailid.

Hal senada juga disampaikan Ketua Bawaslu NTB, Itratif bahwa pihaknya juga sudah siap melaksanakan pengawasan, terlebih lagi memasuki masa tenang hingga proses penghitungan suara.

"Sebagai pengawas pemilu, kami bersama seluruh pengawas mulai dari kabupaten kota hingga yang paling bawah di tingkat TPS sudah menyamakan persepsi dan pengetahuan dalam menyikapi setiap penindakan tahapan pemilu baik di masa tenang dan hitung suara," ujarnya.

Selain itu, untuk menghindari terjadinya kesalahan baik saat proses pemungutan maupun penghitungan suara, pihaknya juga mengingatkan jajaran, termasuk KPU untuk meminimalisir terjadinya kesalahan sehingga tidak memunculkan pemungutan suara ulang (PSU) tanpa adanya kejadian luar biasa.

"Suksesnya pemilu itu bagaimana partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya meningkat dan pemilu bisa berjalan secara langsung, umum, bebas (Luber) dan jujur dan adil (Jurdil)," katanya.