Jakarta (ANTARA) -
Ditulis laman New York Post, Kamis (14/3), kekacauan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mood, menghambat kreativitas, menurunkan produktivitas, mengurangi energi, dan mengganggu konsentrasi dan pengambilan keputusan.
Lingkungan yang sangat berantakan juga dapat menyebabkan gangguan komunikasi atau hubungan karena gangguan semua rangsangan visual dapat mengganggu pembacaan ekspresi dan emosi orang lain.
Catherine Roster, penulis studi dan profesor di Anderson School of Management di Universitas New Mexico, menemukan bahwa kepemilikan barang yang berantakan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan.
Baca juga: Begini cara bantu orang yang putus asa dan ingin mengakhiri hidup
Coleman pun membeberkan manfaat dari merapikan lingkungan atau decluttering diantaranya meningkatkan suasana hati, peningkatan dalam kebiasaan makan yang sehat yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan fisik.
Selain itu decluttering meningkatkan kemampuan fokus, yang mempersiapkan pikiran untuk melakukan tugas, meningkatkan produktivitas dan menghilangkan rasa cemas.
Lingkungan yang terorganisasi juga meningkatkan kualitas tidur dan komunikasi menjadi lebih efektif dan hubungan dapat mengalami peningkatan.
Baca juga: Tiga remaja putri ciptakan aplikasi kenali karakter diri
Coleman menyarankan untuk mulai membereskan lingkungan yang berantakan, fokus pada area kecil pada satu waktu agar tidak kewalahan. Anda bahkan dapat menikmati kesuksesan hanya dengan membersihkan laci atau rak. Dia juga menyarankan untuk mendengarkan musik atau buku audio sambil melakukannya.
Luangkan waktu khusus untuk membereskannya terlebih dahulu dan pikirkan betapa nikmatnya memiliki ruangan yang bersih dan teratur.
Masukkan barang-barang ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan, buang, sumbangkan, dan pindahkan tumpukan. Coleman mengatakan barang-barang sentimental atau musiman dapat disimpan di tempat terpisah, seperti unit penyimpanan.
Tidak hanya barang berbentuk fisik, membersihkan email juga dapat menjadi cara decluttering dari kekacauan digital.