Jakarta (ANTARA) - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta meminta masyarakat jangan terpengaruh dengan isu konflik geopolitik di Timur Tengah.
"Jangan sampai terjebak kepentingan tertentu karena bisa saja informasi yang beredar sudah tak sesuai dengan fakta," kata Riyanta di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, belakang banyak isu sesat terkait dengan konflik geopolitik di Timur Tengah yang beredar di tengah masyarakat. Isu itu sengaja disebar oleh pihak tertentu untuk mencipta propaganda demi kepentingan sebagian pihak. Riyanta menilai seluruh pihak sebaiknya menahan diri untuk tidak melakukan interpretasi atas konflik apabila tidak mempunyai data, informasi, dan pengetahuan yang cukup.
"Paling baik adalah percayakan pada Pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya," ujar Riyanta.
Baca juga: Jumlah tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza berjumlah 350 lebih
Baca juga: Eskalasi di Timur Tengah tidak menguntungkan siapa pun
Terlebih, isu konflik di Timur Tengah berpotensi menimbulkan reaksi tertentu untuk kelompok masyarakat tertentu di Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap Pemerintah mengambil andil dengan menekan penyebaran isu yang bersifat menggiring opini.
"Pemerintah sebaiknya berada di garis depan dalam urusan politik atau konflik di luar negeri agar masyarakat tidak kehilangan arah," katanya.
Berita Terkait
Trump kembali janji akhiri konflik Ukraina-Rusia
Jumat, 15 November 2024 17:18
China sebut kunci meredakan pertempuran di Timteng ada di negara besar
Selasa, 29 Oktober 2024 6:34
Iran berhak membela diri hadapi potensi konflik dengan Israel
Jumat, 18 Oktober 2024 18:41
Pemerintah China telah evakuasi 215 warganya dari Lebanon
Rabu, 9 Oktober 2024 6:43
AS tawarkan paket kompensasi jika Israel tak serang Iran
Senin, 7 Oktober 2024 15:31
PM Inggris dan Presiden Prancis bahas konflik Ukraina
Jumat, 30 Agustus 2024 5:55
Dewan Eropa sebut standar ganda Ukraina dan Timur Tengah tak dapat diterima
Senin, 17 Juni 2024 7:01
Uni Eropa desak Lebanon hentikan Hizbullah konflik di Timteng
Jumat, 7 Juni 2024 6:32