Eskalasi di Timur Tengah tidak menguntungkan siapa pun

id perdana menteri inggris rishi sunak,konflik iran israel,timur tengah

Eskalasi di Timur Tengah tidak menguntungkan siapa pun

Arsip - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. (ANTARA/Simon Dawson/Handout via Xinhua/tm/am)

London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan dari eskalasi konflik di Timur Tengah.

Berpidato dalam sebuah acara di London pada Jumat, pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi laporan serangan Israel terhadap Iran ketika suara ledakan besar terdengar di sedikitnya dua kota di Iran pada Jumat dini hari.

Menurut Sunak, ini adalah situasi yang terus berkembang sehingga ia merasa tidak tepat untuk berspekulasi sebelum faktanya menjadi lebih jelas.

“Kami sedang berupaya untuk mengonfirmasi rinciannya bersama dengan negara-negara sekutu,” ujar dia.

Dia menegaskan kembali bahwa Inggris mengutuk serangan balasan Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu, serta menyebut bahwa Israel memiliki hak penuh untuk membela diri.

“Tetapi seperti yang saya katakan kepada Perdana Menteri (Israel Benjamin) Netanyahu ketika saya berbicara dengannya minggu lalu, dan secara lebih umum, eskalasi yang signifikan bukan lah kepentingan siapa pun,” kata Sunak.

"Apa yang kami ingin lihat adalah ketenangan terwujud di seluruh kawasan," ujarnya, menambahkan.

Ledakan di Iran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan, Iran dan Israel, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Teheran pada 13 April lalu.

Baca juga: Pemain Bernardo bertekad bawa City menangkan Liga Inggris
Baca juga: Pelatih Persis Milomir nilai Liga Indonesia mirip Liga Inggris


Iran menembakkan ratusan rudal balistik dan pesawat nirawak ke Israel, sebagai balasan atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah, 1 April 2024. Israel kemudian bersumpah akan merespons serangan Iran, meskipun banyak negara Barat mendesak Tel Aviv untuk menahan diri dan mengurangi ketegangan.

Pada Kamis (18/4), Inggris mengumumkan bahwa dalam paket terkoordinasi dengan Amerika Serikat, mereka telah menjatuhkan sanksi baru terhadap pejabat tinggi militer Iran, termasuk Staf Umum Angkatan Bersenjata.

Sumber: Anadolu