Hal ini dikatakan Kepala Satuan Pelaksana Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Cempaka Putih (PPAPP) Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat Iksanatun Fadila dalam "Kelas Belajar Online Bina Keluarga Lansia (BKL)" pada Selasa.
"Ketika sudah mempunyai koneksi, akan lebih mudah mengadakan kegiatan yang sekiranya membutuhkan fasilitator atau narasumber," kata dia.
Iksanatun mengatakan, biasanya banyak akademisi dari perguruan tinggi atau pegiat dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan penyuluhan kepada lansia di wilayah Jakarta.
Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk tidak sebatas menjadikan lansia sebagai peserta penyuluhan tetapi juga membangun koneksi kepada mereka yang menjadi pembicara di wilayahnya.
"Karena nantinya dibutuhkan ketika kita ingin membuat pelatihan keterampilan lansia," ujar dia.
Langkah tersebut dapat menjadi upaya memperluas dimensi profesional vokasional yang erat kaitannya dengan fungsi ekonomi. Yaitu aspek yang terkait dengan pengembangan keterampilan dan kompetensi dalam bidang pekerjaan atau profesi tertentu.
"Ini melibatkan pemahaman tentang tuntutan pekerjaan, standar profesional, etika kerja dan kemampuan teknis yang diperlukan dalam suatu industri atau bidang kerja," kata
Iksanatun.
Iksanatun.
Iksanatun mencontohkan terkait minat. Lansia yang tergabung dalam Bina Keluarga Lansia (BKL) di Cempaka Putih, misalnya, memiliki minat di bidang kesenian angklung.
Para lansia kemudian berlatih secara mandiri diikuti berpartisipasi dalam pelatihan kesenian yang diadakan Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Pusat di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) pada tahun 2023. Dalam hal ini, Sudin Kebudayaan menyediakan fasilitator. Akhirnya para lansia diminta tampil dalam berbagai kegiatan seni termasuk di kawasan Depok, Jawa Barat.
"Jadi dari kegiatan yang tadinya sederhana karena dirutinkan dan semakin lama semakin diketahui orang, akhirnya permainan angklungnya tidak hanya dinikmati di wilayah Cempaka Putih, jadi daerah lain," kata dia.
Baca juga: Dinkes Mataram bentuk kelas lansia
Baca juga: Kendaraan Bus ramah lansia dan disabilitas siap melayani jamaah Indonesia
Baca juga: Dinkes Mataram bentuk kelas lansia
Baca juga: Kendaraan Bus ramah lansia dan disabilitas siap melayani jamaah Indonesia
Selain seni, hasil penelusuran menunjukkan lansia di Cempaka Putih juga tertarik pada keterampilan membuat prakarya. Salah satu dari mereka yang membuka usaha jahit kemudian diminta mengajarkan rekan-rekan di BKL membuat karya termasuk keset dari kain perca.
"Modalnya sederhana, kain perca itu bisa diambil dari sisa-sisa tukang jahit. Prakarya lainnya bikin buket bunga isi kain untuk hadiah.
"Tadinya sekedar rutinitas, latihan, lama-lama bisa untuk mencari uang atau menambah penghasilan untuk lansia di Cempaka Putih," kata Iksanatun.
"Tadinya sekedar rutinitas, latihan, lama-lama bisa untuk mencari uang atau menambah penghasilan untuk lansia di Cempaka Putih," kata Iksanatun.